Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan bahwa surveilans epidemiologi harus tetap berjalan, meski nantinya status pandemi COVID-19 dinyatakan usai oleh pemerintah.

“Prinsipnya adalah walaupun COVID-19 sekarang, kita tidak perlu takut, tapi yang ingin saya tegaskan, kita harus tetap ada kewaspadaan dan personal awareness (kepedulian pada tiap individu),” kata Ketua Umum PB IDI Moh. Adib Khumaidi dalam Temu Media: Pembelajaran 3 Tahun Pandemi di Jakarta, Kamis.

Adib menuturkan dilakukannya surveilans epidemiologi, masih menjadi hal yang sangat penting untuk memantau perkembangan kasus tiap penyakit sesuai perkembangan di lapangan.

Baca juga: IDI sebut pandemi COVID-19 buka sejarah baru dunia kesehatan Indonesia

Baca juga: IDI sebut pilihan berobat ke luar negeri, jadi kritik bagi organisasi


Kegiatan surveilans epidemiologi itu harus dilakukan dari level fasilitas kesehatan yang paling bawah, yaitu puskesmas. Sebab, virus merupakan makhluk hidup yang akan terus bermutasi. Hal tersebut juga terjadi pada virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Menurut Adib, upaya tersebut bisa menjadi cara untuk melindungi diri sendiri dan orang lain, serta menjadi komitmen bersama, sehingga bisa mencegah efek berat dari suatu penyakit.

“Itu yang harus dipahami dan paling penting lagi sebetulnya deteksi awal, kemudian penemuan kasus itu harus tetap dijaga,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Adib juga mengingatkan masyarakat harus tetap memeriksakan dirinya ke dokter secepat mungkin, jika sudah merasakan salah satu gejala COVID-19. Ia mengingatkan agar vaksinasi tetap dilakukan supaya tidak terjadi mutasi dalam satu komunitas.

Kemudian, upaya lain yang perlu dijadikan kepedulian bersama adalah menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Misalnya, tetap memakai masker jika merasakan keluhan sakit, ketika harus bekerja di luar ruangan.

Adib mengatakan pemerintah mungkin memang tidak akan memaksa masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Namun, pemerintah termasuk PB IDI akan terus memberikan imbauan supaya masyarakat terus menjaga kesehatan diri dan lingkungan sekitarnya.

“Jadi, kalau kita kasih (rekomendasi untuk pengadaan) anggaran khusus surveilans epidemiologi saja, itu sangat penting bagi pemerintah pusat dan pemerintah daerah,” kata dia.

Baca juga: IDI: Jadikan COVID-19 pelajaran hadapi tantangan kesehatan global

Baca juga: PB IDI ungkap faktor penyebab masyarakat pilih berobat ke luar negeri


Sekretaris Jenderal PB IDI Ulul Albab menambahkan pihaknya juga mengimbau semua tenaga kesehatan, untuk tidak berhenti memberikan edukasi pada masyarakat sesuai dengan kondisi terkini dari pandemi COVID-19.

Menurutnya, meski pandemi nantinya dinyatakan usai, kepedulian terkait hidup sehat harus tetap diberlakukan agar tidak ada lagi wabah lain yang muncul akibat sikap abai dan lalai manusia, dalam menjaga kesehatan diri maupun lingkungan.

“Kita dari organisasi bisa mengimbau seluruh tenaga kesehatan dan media untuk memberikan edukasi dari kondisi yang sedang terjadi,” kata Ulul.

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023