Seoul (ANTARA) - Pekerja bangunan di sebuah area pembangunan apartemen di Pyongyang, Korea Utara, telah menemukan seratusan bom, granat, dan peledak lainnya yang berasal dari era Perang Korea yang terjadi dasawarsa 1950-an, menurut media negara tersebut.

Laporan KCNA pada Jumat menyatakan ratusan peledak yang disebut buatan Amerika Serikat itu telah dijinakkan oleh personel ahli dari Biro Keamanan Umum Kota Pyongyang setelah ditemukan.

"Peledak-peledak yang ditemukan pada sebuah area pembangunan perumahan di daerah Hwasong telah berkarat namun masih berisiko meledak kapan saja," menurut laporan itu.

Penemuan peledak tersebut terjadi di tengah berlangsungnya proyek pembangunan lebih dari 50 ribu apartemen baru di ibu kota Korea Utara yang diluncurkan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un untuk memperbaiki kualitas hidup rakyat negara itu.

Ekonomi negara tersebut amat terdampak kebijakan penutupan perbatasan untuk mencegah masuknya COVID-19, bencana alam, dan sanksi internasional atas program nuklir dan misil balistiknya.

Amerika Serikat menyebutkan sumber daya terbatas Korea Utara yang seharusnya dapat digunakan untuk memakmurkan rakyat justru dialihkan untuk program-program tersebut.

Peledak yang tersisa dari Perang Korea yang terjadi dari tahun 1950 sampai 1953 masih menjadi ancaman bagi warga di Korea Selatan maupun Korea Utara.

Dalam perang tersebut, pesawat tempur AS menjatuhkan bom di berbagai daerah di Semenanjung Korea. Peneliti AS menyatakan bom yang dijatuhkan AS di Korea Utara melampaui semua bom yang dijatuhkan AS di kawasan Pasifik kala Perang Dunia II.

Beberapa tahun belakangan, ahli-ahli dari Unit Kontaminasi Senjata Komite Internasional Palang Merah juga telah melatih personel Korea Utara untuk menjinakkan bom.

Sementara itu, retorika pengeboman dan serangan AS terhadap Korea Utara telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam propaganda pemerintah dan materi pendidikan di negara tersebut.

"Menyaksikan peledak-peledak tersebut dijinakkan, tentara dan para pekerja sipil merasakan kebencian mereka terhadap imperialis AS menggelora," sebagaimana laporan KCNA.


Sumber: Reuters

Baca juga: Kim minta Korut berlatih intensif untuk hadapi perang sungguhan
Baca juga: Korut peringatkan aksi "sengit" untuk lawan latihan militer AS-Korsel
Baca juga: Korut: Latihan militer gabungan AS-Korsel bikin situasi memanas

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Sri Haryati
Copyright © ANTARA 2023