Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mewakili Indonesia menjadi pembicara di forum Hong Kong ASEAN Foundation Lecture lewat acara bertema "China-ASEAN and Tourism Post COVID-19".

Dalam kegiatan tersebut Sandi berbagi pengalaman serta wawasan terkait pertumbuhan ekonomi, perkembangan investasi, serta kerja sama antara negara China dan Indonesia.

“Sejarah hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok telah berlangsung selama lebih dari 70 tahun, sejak 1950 ketika Indonesia resmi menjalin hubungan diplomatik dengan Tiongkok, dan diikuti dengan berbagai dukungan dan kerjasama antar kedua negara” ujar Sandiaga Uno dikutip dari siaran persnya, Sabtu.

Lebih lanjut Sandiaga mengungkap hubungan kerja sama antara Indonesia dan China telah menghasilkan banyak hal.

Hal itu dapat dilihat dari total perdagangan Indonesia – China pada 2022 telah mencapai 133,42 miliar dolar AS (Rp2,07 kuadriliun) atau naik 21,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Kemenparekraf dukung ekspansi usaha restoran Indonesia ke luar negeri

Dari sisi investasi, China merupakan investor dengan nilai tertinggi kedua di Indonesia pada 2022 dengan nilai mencapai 8,2 miliar dolar AS (Rp127 triliun) atau naik 156,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi Hong Kong di Indonesia selama kurun waktu 5 tahun terakhir mencapai 19 juta dolar AS atau (Rp294,5 miliar)

Investasi Hong Kong pada 2021 berhasil berada di peringkat ke-2 menggeser China sebagai negara dengan Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar di Indonesia, dan selalu berada pada peringkat lima besar dalam lima tahun terakhir.

Sandiaga juga menyampaikan terkait Kesepakatan Hasil Pertemuan KTT G20 yang melibatkan China dan Indonesia menyepakati dan menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Kerja Sama Ekonomi Digital.

Untuk tingkat kawasan ASEAN, Sandi membuka pengalamannya melalui forum ASEAN Tourism Forum (ATF) negara-negara di ASEAN telah sepakat memperkuat konektivitas di antara kawasan sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan geliat sektor Pariwisata pasca pandemi COVID-19.

Baca juga: Kemenparekraf minta tidak ada lagi wisman komplain kearifan lokal

Khusus pembahasan mengenai Indonesia, Sandi juga mengungkap kebutuhan investasi dan pembiayaan di delapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata seperti Morotai, Singosari, Tanjung Lesung, Likupang, Lido, Nongsa, Tanjung Kelayang, Mandalika sebesar Rp 226,79 triliun.

Selain itu adanya pembentukan KEK baru yaitu KEK Kura-Kura Bali (KKB) yang berlokasi di Pulau Serangan, Denpasar, Bali.

Pengembangan KEK KKB dimaksudkan untuk meningkatkan pariwisata melalui pengembangan marina dan resort dengan nilai total investasi sebesar Rp104 triliun untuk 30 tahun ke depan.

Diharapkan dengan pengembangan KEK KKB ini akan menciptakan Lapangan kerja baru sebanyak 35.000 orang pekerja langsung dan 64.000 orang pekerja tidak langsung serta akan menghemat devisa sebesar 31,8 miliar dolar AS (Rp493 triliun).

Baca juga: Kemenparekraf ajak 5 Desa Wisata di Labuan Bajo bangkitkan peran desa

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023