Sekarang yang kami berikan adalah bantuan dana untuk fasilitas kontrakan atau hunian sementara bagi masyarakat yang sebelumnya mengungsi dan rumahnya terdampak
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga menyiapkan kontrakan bagi masyarakat yang rumahnya rusak akibat terdampak insiden Integrated Terminal Jakarta Plumpang.

“Sekarang yang kami berikan adalah bantuan dana untuk fasilitas kontrakan atau hunian sementara bagi masyarakat yang sebelumnya mengungsi dan rumahnya terdampak,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting lewat keterangannya di Jakarta, Minggu.

Irto mengatakan, kondisi masyarakat saat ini berangsur membaik, yang terlihat mulai dari ditutupnya beberapa posko pengungsian, salah satunya adalah posko pengungsian di Kantor PMI Jakarta Utara.

Baca juga: Humaniora kemarin santunan korban Plumpang dan Mensos kunjungi Serasan

Irto mengatakan bahwa Pertamina saat ini berkomitmen penuh dalam seluruh proses pemulihan korban maupun masyarakat terdampak insiden Plumpang. Komitmen ini diwujudkan dalam bentuk bantuan berupa kebutuhan dasar seperti makanan dan pakaian, dapur umum, biaya perawatan korban, dan biaya pemakaman.

Irto melanjutkan, bantuan kontrakan tersebut akan diberikan dalam skema dana bantuan, dengan total Rp1,2 juta per bulan selama tiga bulan lamanya, serta tambahan dana Rp2 juta untuk kebutuhan kontrakan tersebut.

“Jadi total yang diterima adalah 5.6 Juta Rupiah. Kami harap bantuan ini kembali dapat meringankan masyarakat terdampak serta mempercepat proses pemulihan secara keseluruhan,” katanya.

Ketua PMI Jakarta Utara Rizal mengatakan, pengungsian ditutup sejak Sabtu (11/3) pukul 20.00 WIB, sejak saat itu sudah tidak ada lagi penyintas insiden Integrated Terminal Jakarta Plumpang yang mengungsi.

“Masyarakat yang mengungsi sudah bisa pulang, mereka sudah disediakan kontrakan yang dibiayai oleh Pertamina. Kami juga ikut serta membantu penyintas pindah dari posko pengungsian ke kontrakan, termasuk menyiapkan kebutuhan sehari-hari warta seperti alat kebersihan, makanan, dan tempat tidur,” jelas Rizal.

Hal yang sama juga terlihat di posko pengungsian RPTRA Rasela, di mana sudah tidak ada lagi masyarakat yang menempati posko pengungsian tersebut sejak Sabtu.

Baca juga: Wali kota benarkan wacana kontrakan korban kebakaran depo Pertamina

 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023