Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) Budiman Setiawan siap mengoptimalkan peluang yang ada meski disiplin rowing dan kano/kayak absen pada SEA Games XXXII/2023 di Phnom Penh, Kamboja, 5-17 Mei.

PODSI saat ini tengah mempersiapkan atlet perahu tradisional atau perahu naga yang menjadi satu-satunya disiplin dari cabang olahraga dayung pada pesta olahraga dua tahunan di Asia Tenggara tersebut.

"Kami akan memberangkatkan 30 atlet terdiri dari 24 putra dan 6 putri, sesuai dengan peraturan pada SEA Games. Mereka sudah melakukan persiapan sejak 1 Januari 2023 di Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat," kata Budiman kepada pewarta di sela Rakernas KONI 2023 di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin.

Menurut Budiman, pada SEA Games 2023 di Kamboja, perahu naga melombakan 13 nomor. Namun negara peserta selain tuan rumah, hanya boleh mengikuti 8 nomor.

"Dari 8 nomor tersebut, semoga kita bisa mengambil (emas) paling tidak setengahnya," ujar Budiman.

Baca juga: CdM SEA Games Kamboja merinci potensi Indonesia kehilangan 39 emas

Sebelumnya Chef de Mission (CdM) SEA Games 2023 Lexyndo Hakim mengatakan Indonesia berpotensi kehilangan 39 medali emas yang berasal dari enam cabang olahraga yang tak dipertandingkan/dilombakan pada pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara edisi ke-32 tersebut.

Delapan emas di antaranya yang hilang adalah dari rowing dan enam emas dari kano dan kayak. Selebihnya dari cabang panahan yakni 5 emas, 8 dari menembak, 2 dari boling, dan 3 emas yang hilang dari cabang catur.

"Sisanya, potensi 7 emas pada cabang SEA Games 2023 Kamboja yang eventnya tidak dipertandingkan. Sebut saja artistic gymnastic, womens floor excercise, e-sport free fire mobil, dan team event. Balap sepeda downhill individual putri dan Individual Time Trial putri juga tidak dilombakan," kata Lexy.

Budiman pun menyayangkan keputusan tuan rumah. Padahal rowing dan kano/kayak adalah cabang olahraga yang masuk atau dilombakan pada Olimpiade.

"Kami sudah berusaha untuk itu (memperjuangkan untuk dilombakan). Tapi dari sana (tuan rumah) tetap tidak mau, sehingga kami fokuskan rowing dan kano/kayak fokus untuk Asian Games 2023 dan kualifikasi Olimpiade," kata Budiman.

Sebelumnya pada SEA Games XXXI/2021 yang bergulir tahun lalu di Vietnam, olahraga yang masuk dalam naungan PODSI menjadi salah satu penyumbang medali terbanyak untuk Kontingen Indonesia.

Dari rowing, Indonesia mendapat 8 emas dan 6 perak. Lalu, kano dan kayak membawa pulang 6 emas, 8 perak, 3 perunggu. Adapun perahu naga tidak dilombakan.

Terakhir traditional boat race dilombakan pada SEA Games XXX/2019 di Filipina. Kala itu, Indonesia meraih 4 emas dan 2 perak.

Baca juga: CdM: Ada potensi tambahan 6 emas di SEA Games 2023
Baca juga: CdM SEA Games 2023 berharap menpora pengganti Amali bisa gerak cepat

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023