Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menekankan bahwa ekosistem Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang kuat dan andal telah terbangun dengan dukungan pemanfaatan teknologi informasi serta digitalisasi layanan yang terus dikembangkan.

"Penyelenggaraan Program JKN-KIS saat ini sudah on the track dan telah terbangun sebuah ekosistem yang kuat dan andal, yang juga didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi serta digitalisasi layanan yang terus dikembangkan," kata Ali Ghufron Mukti pada acara Penyerahan Penghargaan Universal Health Coverage (UHC) kepada Pemerintah Daerah di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Wapres minta pemda daftarkan penduduk rentan di Program JKN

Ghufron mengatakan BPJS Kesehatan telah menjalankan tugas dengan baik, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Hal tersebut, kata dia, dibuktikan dengan pencapaian kinerja organisasi yang kian positif, mulai dari predikat Wajar Tanpa Modifikasian (WTM), kepuasan peserta yang meningkat, serta kondisi Dana Jaminan Sosial Kesehatan yang sehat.

"Dengan kondisi finansial yang sehat, tidak ada gagal bayar klaim kepada fasilitas kesehatan, bahkan BPJS Kesehatan memberikan uang muka layanan untuk memastikan terjaganya cashflow rumah sakit. Kami berharap fasilitas lebih nyaman dalam memberikan layanan kepada peserta, tanpa ada kerumitan dan tanpa diskriminasi," katanya.

BPJS Kesehatan, tambah dia, juga mendukung upaya pemerintah dalam menyesuaikan tarif layanan fasilitas kesehatan, melalui Permenkes Nomor 03 Tahun 2023 yang mengakomodasi kesesuaian biaya layanan kesehatan dan perbaikan anomali struktur tarif lama.

Aturan ini mendorong penguatan kualitas layanan di fasilitas kesehatan, baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan.

Baca juga: Wapres apresiasi kerja keras Pemda dukung Program JKN

Baca juga: Kemenkes: RS mitra BPJS Kesehatan tidak boleh tolak peserta JKN


BPJS Kesehatan melalui Program JKN-KIS juga telah menjadi episentrum baru di dunia jaminan sosial dan menjadi contoh negara lain, karena memiliki kepesertaan terbanyak dan pencapaian UHC tercepat di dunia untuk satu skema yang terintegrasi.

"Dengan bertumbuhnya cakupan kepesertaan JKN-KIS, angka pemanfaatan pelayanan kesehatan juga turut meningkat. Dari 92,3 juta pemanfaatan pada tahun 2014, menjadi 502,8 juta pemanfaatan pada tahun 2022. Kehadiran Program JKN-KIS juga melindungi masyarakat dari kemiskinan," katanya.

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023