Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja sama dengan Google Asia Pasific dan Google Indonesia memberikan ruang virtual untuk Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) yang berada di Marine Heritage Gallery (MHG) agar dapat diakses oleh masyarakat melalui laman Google Arts and Culture.

BMKT adalah aset yang unik, memiliki nilai sejarah, sumber pengetahuan serta manfaat ekonomi, hal ini diperkuat dengan terbitnya Perpres 8 Tahun 2023 adalah kebijakan strategis agar kita mendapatkan manfaat secara optimal dari pengelolaan BMKT yang efektif.

“Dari segi ekonomi praktis, BMKT juga menjadi subjek investasi melalui mekanisme perizinan berusaha, namun pemanfaatan sebagai sumber sejarah dan pengetahuan yang menempatkan BMKT sebagai milik publik tetap kita kedepankan,”ujar Direktur Jasa Kelautan KKP Miftahul Huda dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Saat ini, lanjut dia, KKP mengelola lebih dari 300.000 keping BMKT yang diproduksi mulai abad 9 hingga 18 Masehi, sebanyak 137.378 keping di antaranya berstatus Barang Milik Negara (BMN) dan status pemanfaatan sisanya akan diselesaikan antara pemerintah dan perusahaan.

Untuk itu, pihaknya mengupayakan agar BMKT dapat dikelola lebih lanjut dan terbuka bagi masyarakat yang memiliki hak belajar dan memahami sejarah serta mengetahui identitas kemaritiman Indonesia melalui Marine Heritage Gallery yang dibangun pada 2017 lalu sebagai koleksi tunggal BMKT.

Untuk diketahui, konten yang ditampilkan pada Google Arts & Culture terdiri dari 9 tema dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris (bilingual) dengan sejumlah tema yang dapat diakses melalui laman http://https://kkp.go.id/djprl/page/8059-marine-heritage-gallery dan di laman https://artsandculture.google.com/partner/marine-heritage-gallery-indonesia

Sementara itu, Kepala Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Brigita Ratih Aryati menjelaskan bahwa kolaborasi KKP dan Google Arts & Culture merupakan bukti nyata pemanfaatan teknologi dalam melestarikan warisan budaya bahari Indonesia.

"Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan akses pengetahuan sejarah maritim Indonesia bagi seluruh warga negara Indonesia dari Sabang sampai Merauke dan warga dunia di manapun dan kapanpun," pungkasnya.


Baca juga: MSC-KKP luncurkan metode MERA dukung perikanan berkelanjutan Indonesia

Baca juga: KKP siapkan SDM unggul sebagai agen pembangunan kampung nelayan maju


Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023