Denpasar (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyatakan komitmennya untuk makin menguatkan Pulau Dewata sebagai tujuan pariwisata unggulan Nusantara yang berwawasan lingkungan dan sosial melalui penggunaan produk minyak kelapa sawit berkelanjutan di Indonesia.

Komitmen tersebut disampaikan dalam Musyawarah Cabang (Muscab) PHRI Badan Pengurus Cabang (BPC) Kabupaten Badung, Kamis (16/3).

"Bali ingin dikenal sebagai tujuan wisata ramah lingkungan di mata wisatawan Indonesia dan dunia," kata Ketua PHRI Bali yang juga Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima di Denpasar, Kamis.

Pria yang akrab disapa Cok Ace mengatakan bahwa hal itu sejalan dengan kearifan lokal Bali yang dikenal sebagai filsafat Trihita Karana, yang menjunjung tinggi keseimbangan hubungan antara sesama manusia dan juga manusia dengan lingkungannya.

"Bali mulai wujudkan hal ini dengan pengurangan pemakaian plastik sekali pakai sejak 2019, dan penggunaan produk sawit berkelanjutan merupakan agenda kami selanjutnya agar selaras dengan Rencana Aksi Daerah Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Provinsi Bali pada masa depan," kata Cok Ace.

Dalam kesempatan tersebut, dia mengatakan bahwa PHRI Bali akan bekerja sama dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dalam mendorong pelaku industri pariwisata di Bali, khususnya hotel dan restoran, secara bertahap akan menggunakan produk-produk turunan sawit yang produksinya dengan cara yang bertanggung jawab dan lestari.

Baca juga: PHRI Bali berharap okupansi naik jadi 80 persen saat Piala Dunia U20
Baca juga: PHRI Bali sebut Harpitnas dapat berdampak ke kunjungan domestik


Ia mengatakan bahwa industri hotel dan restoran menggunakan banyak produk berbahan baku sawit seperti minyak goreng, margarin, sabun, sampo, pasta gigi, produk spa, parfum, dan lilin.

"Kerja sama kami yang lebih erat dengan RSPO merupakan langkah strategis untuk mewujudkan Bali sebagai pionir destinasi pariwisata berkelanjutan di dunia dengan menggunakan produk minyak sawit ramah lingkungan," kata Cok Ace.

Sementara itu, RSPO Deputy Director Market Transformation Indonesia Mahatma Windrawan Inantha menyambut baik komitmen PHRI Bali untuk lebih memperkuat posisi Bali sebagai destinasi ekowisata tidak hanya di Indonesia, tetapi juga secara global dengan menggunakan produk minyak kelapa sawit berkelanjutan oleh anggotanya.

"Perusahaan anggota RSPO, termasuk yang berlokasi di Jawa dan Bali, siap mendukung hal ini sebagai salah satu strategi untuk menjaga keberlangsungan industri pariwisata, yang merupakan tulang punggung ekonomi Bali," kata Windrawan.

Untuk mencapai tujuan Bali sebagai destinasi wisata ramah lingkungan, PHRI dan RSPO akan melakukan serangkaian kegiatan.

Hal itu termasuk meningkatkan kapasitas dan kesadaran anggota PHRI Bali dan pemangku kepentingan terkait mengenai minyak kelapa sawit berkelanjutan, menggunakan produk minyak kelapa sawit berkelanjutan bersertifikasi RSPO, dan mempromosikan anggota PHRI Bali yang telah menggunakan produk minyak kelapa sawit berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama, General Manager PT Bali Soap Mahendra mengatakan bahwa saat ini pasar sudah peduli tentang bagaimana perusahaan membuat produknya, termasuk asal bahan baku.

"Ini kemudian menjadi salah satu faktor mengapa perusahaan kami berhasil melewati periode sulit selama pandemi Covid-19 karena produk bersertifikasi RSPO kami berhasil menembus pasar internasional melalui pasar daring," kata Mahendra.

Hal senada diungkapkan Branch Manager PT Budi Jaya Amenities, Ronald Harmanto, produk dengan label RSPO pada kemasannya akan membantu industri hotel dan restoran tetap relevan bagi konsumen yang memprioritaskan keberlanjutan dalam pola konsumsinya.

Direktur PT Spa Faktori Bali Maria Satiaputri mengatakan bahwa keberlanjutan adalah salah satu pilar bisnisnya sebagai tanggung jawab perusahaan untuk memberikan kontribusi positif bagi orang dan lingkungan.

Pewarta: Widodo Suyamto Jusuf
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023