Biak (ANTARA) - Pemkab  Biak Numfor, Papua, berkomitmen untuk memberdayakan pemuda orang asli Papua di berbagai kampung dan distrik melalui kegiatan usaha. Komitmen tersebut di antaranya diwujudkan dalam bentuk pendampingan dan pemberian bantuan modal usaha  yang pada tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp12,7 miliar untuk 1.000 pelaku usaha muda setempat.

Program bantuan modal usaha diberikan Pemkab Biak Numfor kepada pelaku usaha guna pemberdayaan ekonomi generasi muda yang menggeluti berbagai jenis usaha.

Berbagai jenis usaha yang digeluti anak-anak muda Papua itu di antaranya berternak ayam petelur, desainer dan membatik,  menjahit, kerajinan tangan, perbengkelan, kios, nelayan, kontraktor, pertanian, seni budaya hingga kuliner pangan lokal.

Kebijakan Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap bersama Wabup Calvin Mansnembra terhadap kelompok anak muda asli orang Papua tersebut  telah digulirkan selama empat tahun sejak memimpin Kabupaten Biak Numfor mulai 19 Maret 2019 hingga saat ini.

"Dengan bantuan modal usaha untuk 1.000 pemuda  Papua, diharapkan bisa berkembang lebih mandiri melalui pengembangan talenta yang dimiliki," kata Bupati Biak Numfor, Herry Ario Naap.

Dengan berkembangnya usaha yang digeluti,  pelaku usaha muda Papua tersebut diharapkan mampu membantu pemerintah membuka lapangan kerja baru di 257 kampung dan 14 kelurahan serta 19 distrik di Kabupaten Biak Numfor.

Dia berharap, bantuan modal usaha yang telah diberikan Pemkab Biak Numfor mampu meningkatkan kegiatan usahanya sehingga pada akhirnya akan mensejahterakan masyarakat di berbagai kampung dan distrik.

"Pemkab Biak Numfor terus menjadikan program pemberdayaan ekonomi masyarakat di kampung-kampung sebagai kebijakan daerah untuk mengurangi angka kemiskinan, " kata Herry Naap, menegaskan.

Oleh karena itu, pelaku usaha di berbagai kampung penerima manfaat bantuan keuangan modal usaha dari Pemkab Biak Numfor, diharapkan bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan usahanya. Tim pendamping pelaku usaha  juga akan terus memberikan bimbingan supaya  usaha mereka maju. 

Cegah kemiskinan

Pemberdayaan pelaku usaha muda di Kabupaten Biak Numfor bertujuan pula untuk mencegah serta mengatasi kemiskinan ekstrem di berbagai kampung dan distrik. Kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat ini juga sejalan dengan visi misi mewujudkan Biak Numfor yang religius, berkarakter dan berbudaya. 

Data angka kemiskinan Kabupaten Biak Numfor mengalami penurunan Pada tahun 2019 sebesar 25,50 persen, tahun 2020 sebesar 24,57 persen, dan pada tahun 2021 sebesar 24,45 persen.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Biak Yubelius Usior mengakui, program pemberdayaan ekonomi untuk masyarakat, terutama bagi pelaku usaha anak-anak muda orang asli Papua, telah berjalan dalam beberapa tahun terakhir.

"Ada sejumlah pelaku usaha anak-anak muda Papua yang menjadi binaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, sampai sekarang tetap eksis mengeluti bisnis usaha perikanan, kios, nelayan, kontraktor hingga industri kuliner rumahan, " katanya.

Dengan adanya kesungguhan anak-anak muda Papua yang didukung langsung kebijakan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang digulirkan pemerintah, mampu berkontribusi terhadap pencegahan kemiskinan di kampung dan distrik.

"Sebagai organisasi perangkat daerah yang terkait dengan pelaku usaha anak-anak muda Papua, kami terus meningkatkan kemampuan diri pelaku usaha dengan memberikan pendampingan dan pembinaan manajemen, " ujar Usior.

Pendampingan pemerintah

Koordinator Tim Kelompok Kerja Peternakan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan Biak, Drh Bambang Haryanto, mengatakan, untuk membantu pengembangan usaha anak-anak muda Papua yang menekuni usaha berternak ayam petelur dilakukan pendampingan pemerintah melalui dinas terkait.

"Kami tim Pokja Peternakan dari Dinas pertanian terus melakukan pendampingan terhadap puluhan usaha peternakan ayam petelur yang didominasi anak-anak muda Papua di berbagai kampung, " katanya.

Proses pendampingan dilakukan pemerintah sejak mengawali usaha, yakni dari persiapan, pemeliharaan, pemeriksaan kesehatan hewan hingga panen telur ayam.

Pendampingan yang dilakukan pemerintah bagi pelaku usaha peternakan ayam petelur telah mampu meningkatkan bisnis usaha ayam petelur sehingga menjadikan Biak surplus telur ayam. Hingga saat ini sudah ada 70 pelaku usaha ayam petelur.  

"Produksi telur dari peternakan anak muda Papua sudah mampu memberikan pendapatan ekonomi keluarga. Penghasilan mereka bervariasi, jutaan rupiah setiap panen, " kata Bambang.

Salah satu pelaku usaha anak muda Papua, Samparisna Kbarek, mengakui pendampingan dilakukan pemerintah terhadap usaha bisnis peternakan ayam petelur bagi pelaku usaha anak muda Papua telah memberikan dampak positif bagi pengembangan usahanya. "Saya merasa termotivasi menekuni usaha bisnis peternakan ayam petelur," katanya. 

Samparisna Kbarek mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk memberdayakan ekonomi anak muda Papua. Diakuinya, dari bisnis usaha berternak ayam petelur dengan pendampingan pemerintah mampu menggerakkan ekonomi masyarakat di berbagai kampung dan distrik

"Ya, kuncinya harus sabar dan bersungguh-sungguh menjalani usaha berternak ayam petelur agar bisa berhasil mendatangkan pendapatan keluarga," pesan Samparisna Kbarek.

 Papua kaya dengan keanekaragaman hayati menjadi peluang untuk mendatangkan uang jika dikelola dengan baik dan penuh kesungguhan hati.  

Sedangkan memberdayakan ekonomi bagi pemuda orang asli Papua di berbagai kampung dan distrik, memiliki tantangan yang beragam, karena harus mengubah cara pandang mereka menjadi kekuatan ekonomi yang bisa menghasilkan pendapatan bagi mereka dan keluarganya. Semua itu telah dan akan terus berproses di Biak Numfor.

Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2023