Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UMRAH Satria Agust di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan Kemendikbudristek bulan ini mulai menyeleksi calon penerima beasiswa PPG. UMRAH siap menerima 300 orang mahasiswa, terdiri dari 150 mahasiswa dalam jabatan dan 150 mahasiswa yang belum menjadi guru.
Proses perkuliahan dilaksanakan secara daring untuk mahasiswa dalam jabatan guru, sedangkan perkuliahan tatap muka dilaksanakan untuk para calon guru.
"Perkuliahan dilaksanakan selama setahun," ujarnya.
Baca juga: BSKLN Kemenlu-UMRAH bentuk Pusat Studi Laut China Selatan
Baca juga: Universitas Maritim bergolak, mahasiswa umumkan keadaan darurat
Satria mengemukakan Program Studi PPG dibangun UMRAH untuk memenuhi kebutuhan guru lokal maupun dari provinsi lain. Di Kepri, kata dia, UMRAH satu-satunya kampus yang memiliki Program Studi PPG sehingga diharapkan dapat membantu para guru lokal mendapatkan sertifikasi kompetensi.
Sejak tahun lalu, banyak guru maupun calon guru yang terpaksa kuliah di Program Studi PPG di kampus provinsi lain seperti Pekanbaru, Riau dan Jakarta karena UMRAH belum memiliki PPG. Biaya dan energi yang dikeluarkan para guru dan calon guru tersebut tentu cukup besar, meski mendapatkan beasiswa dari Kemendikbudristek.
"Syarat untuk mendapatkan sertifikasi guru sekarang wajib mendapatkan sertifikasi kompetensi dari PPG. Karena itu para guru yang belum miliki sertifikasi guru berduyun-duyun mengikuti seleksi agar dapat beasiswa kuliah di Program Studi PPG," katanya.
Satria mengemukakan beasiswa PPG tidak harus dari Kemendikbudristek, sebab pemerintah daerah dapat memberikan beasiswa tersebut kepada para guru maupun calon guru. Beberapa pemerintah daerah di Indonesia mengambil kebijakan tersebut untuk meningkatkan jumlah guru yang berkualitas.
"Pemerintah Aceh memberi beasiswa untuk para guru dan calon guru untuk kuliah di Program Studi PPG di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)," ucapnya.*
Baca juga: Delapan prodi Universitas Maritim Raja Ali Haji diterbitkan
Baca juga: Umrah resmi menjadi universitas negeri
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
