Jakarta (ANTARA) - Juru bicara (jubir) Partai Golkar Tantowi Yahya menyatakan mendukung wacana perlunya kandidat calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) diuji wawasan, pengetahuan, dan pemikirannya dalam forum debat di kampus-kampus.

"Saya mendukung wacana debat capres dan cawapres di kampus, di samping debat publik yang selama ini dilakukan. Wawasan, program, dan visi kepemimpinan capres dan cawapres harus diuji di depan masyarakat ilmiah yang kritis," kata Tantowi Yahya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut Tantowi, forum uji kapasitas capres-cawapres di depan akademisi perguruan tinggi perlu dilakukan supaya rakyat mengetahui kapasitas dan kompetensi mereka jika menjadi pemimpin nasional.

"Rakyat butuh pemimpin yang benar-benar mampu, bukan yang dikemas seolah mampu. Oleh karenanya, debat di forum ilmiah dan kritis menjadi penting," kata Tantowi.

Senada dengan Tantowi Yahya, politikus Partai Demokrat Bambang Purwanto juga sepakat dengan wacana tersebut. Namun, Bambang menekankan pentingnya pihak akademisi yang tidak memiliki conflict of interest alias harus netral.

"Sangat setuju (capres-cawapres diuji di kampus). Sudah waktunya capres-cawapres diuji oleh akademisi. Tapi syaratnya, harus akademisi yang netral, jangan pula pesanan," ujar Bambang.

Menurut Bambang, capres-cawapres yang akan bertarung di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 harus siap untuk mengeluarkan ide atau gagasan-nya di kampus.

Apabila ada capres-cawapres yang tidak berani diuji di kampus, sambung anggota Komisi IV Fraksi Demokrat ini, artinya tidak siap mencalonkan diri menjadi pemimpin nasional.

"Kalau ada capres-cawapres tidak siap (jadi capres-cawapres), pasti tidak berani tampil di kampus," ujarnya.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2023