Jakarta (ANTARA) - Carlos Alcaraz dan Daniil Medvedev akan menghiraukan rentetan kemenangan, statistik atau bahkan daya tarik menjadi petenis nomor satu dunia saat keduanya bertemu untuk memperebutkan gelar ATP Masters 1000 di Indian Wells, California, Minggu waktu AS.

Alcaraz asal Spanyol itu sempat menjadi petenis peringkat satu dunia termuda menyusul kemenangannya pada US Open tahun lalu. Petenis 19 tahun itu berpeluang melewati Novak Djokovic dan kembali ke puncak dunia dengan gelar Masters 1000 ketiganya.

Sedangkan Medvedev menikmati rentetan 19 kemenangan dalam turnamen ATP yang membuatnya merengkuh tiga gelar dalam tiga pekan di Rotterdam, Doha dan Dubai.

Sekarang dia bersiap untuk partai puncak turnamen yang berlangsung selama dua pekan. Medvedev menjadi petenis pertama sejak Andy Murray pada 2016 yang mencapai empat final dalam lima pekan.

Bagi Alcaraz dan Medvedev, gelar di California akan menjadi yang pertama.

Baca juga: Medvedev tekuk Tiafoe untuk amankan tempat di final Indian Wells

"Saya tahu apabila saya menang besok saya akan menjadi nomor satu dunia," kata Alcaraz dikutip AFP, Minggu. "Saya tidak akan mencoba memikirkan hal itu, hanya kepada hal-hal yang harus saya lakukan.

"Saya harus membuatnya sempurna. Itu yang akan saya pikirkan besok."

Senada dengan rivalnya, Medvedev tidak akan terpaku dengan capaian statistik yang ia buat, dan akan tetap berusaha untuk memperpanjang catatan itu.

"Ketika Anda bermain baik dan kemudian Anda mendengar sejumlah statistik ini, ini luar biasa, tapi pada saat yang sama saya tahu itu terjadi karena kemenangan," kata Medvedev.

"Hal paling penting adalah berupaya dan memenangi turnamen ini dan memenangi pertandingan-pertandingan ini."

Baca juga: Rybakina jegal Swiatek untuk tantang Sabalenka di final Indian Wells

Medvedev membutuhkan delapan match poin untuk menyingkirkan peringkat 16 dunia asal Amerika Serikat Frances Tiafoe dengan skor 7-5, 7-6 (7/4) di semifinal.

Sedangkan Alcaraz menjalani set pertama yang ketat sebelum meraih kemenangan 7-6 (7/4), 6-3 atas petenis Italia Jannik Sinner.

Baik Medvedev atau Alcaraz mengatakan pertemuan terakhir mereka -- saat Medvedev menang pada babak kedua Wimbledon 2021 -- bukan ukuran untuk laga final nanti.

"Dia sama sekali bukan pemain yang sama seperti yang saat ini," kata Medvedev. "Jadi bisa dibilang nanti akan seperti pertandingan pertama antara kami dalam hal bagaimana kami menerapkan taktik dan kekuatan fisik di tenis.

"Akan sangat menyenangkan melawan dia."

Alcaraz menambahkan: "Kalau saya tidak salah, ketika saya bermain melawan dia, dirinya adalah peringkat dua dunia, dan saya baru saja memulai bermain di tour.

"Saat ini benar-benar berbeda. Saya kira ini akan menjadi pertandingan yang sama sekali berbeda."

Baca juga: Aldila akan lanjut ke Miami setelah terhenti di Indian Well
Baca juga: Djokovic lewatkan Miami Open karena persyaratan vaksinasi COVID-19
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023