Masjid Pelopor Moderasi Beragama diutamakan oleh semua Direktorat di Bimas Islam
Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat ekosistem masjid lewat Program Masjid Pelopor Moderasi Beragama (MPMB).

"Masjid Pelopor Moderasi Beragama diutamakan oleh semua Direktorat di Bimas Islam," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.

Masjid Pelopor Moderasi Beragama merupakan program yang digagas sebagai upaya penguatan moderasi beragama dalam ekosistem masjid. Penguatan ekosistem masjid tersebut dilakukan oleh seluruh direktorat yang ada di Ditjen Bimas Islam Kemenag.

Kamaruddin mencontohkan Direktorat Urusan Agama Islam dan Bimbingan Syariah saat ini tengah melakukan pelatihan takmir masjid melalui modul yang sudah disiapkan. Menurut dia, takmir merupakan ekosistem terpenting dalam aktivitas masjid.

Baca juga: Kemenag rilis program Masjid Pelopor Moderasi Beragama

"Ada sejumlah penelitian yang pernah dilakukan beberapa lembaga penelitian menyangkut kapasitas literasi keagamaan. Ternyata banyak takmir kita yang literasi keagamaannya tidak memadai," kata Kamaruddin.

Sementara itu Direktorat Penerangan Agama Islam (Dit Penais) Kemenag juga melakukan pelatihan khatib Jumat, majelis taklim, bantuan operasional, buletin Jumat, pendampingan masjid oleh penyuluh agama dan khotbah Jumat tematik yang bisa diterbitkan dengan judul yang berbeda-beda.

"Agama tidak berbicara dengan akidah, sejarah, fikih, dan tidak berbicara tentang hal-hal yang sifatnya akhirat saja, tetapi tentang muamalah yang tidak kalah pentingnya," ujar Kamaruddin.

Penguatan ekosistem masjid juga dilakukan Direktorat Zakat dan Wakaf dengan memberi pelatihan amil dan nazir, pengembangan ekonomi umat berbasis masjid, hingga sertifikasi tanah wakaf.

Baca juga: Kemenag: Literasi keagamaan takmir masjid mesti ditingkatkan

"Amil memainkan peran yang sangat penting. Karenanya kita berikan intervensi dan afirmasi agar mereka memiliki kapasitas yang memadai untuk melaksanakan pengelolaan zakat," katanya.

Sedangkan di Direktorat KUA dan Keluarga Sakinah, kata Kamaruddin, melakukan program pendataan masjid melalui Sistem Informasi Kemasjidan (SIMAS)

"Data kita adalah data yang paling dipercaya, reliable, dan trustworthy," ujarnya.

Program lainnya yaitu KUA sebagai pusat pelayanan dan penentuan arah kiblat, pembinaan keluarga sakinah berbasis masjid, dan pelayanan keluarga sakinah bagi takmir masjid.

Di samping itu Kemenag juga tengah menyiapkan early warning system (sistem peringatan dini) berbasis masjid untuk mendeteksi berbagai potensi konflik secara cepat.

"Sistem tersebut dapat mendeteksi secara dini potensi konflik dalam ekosistem masjid," ujarnya.

Baca juga: Kemenag larang masjid jadi tempat pecah-belah umat

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023