Istanbul (ANTARA) - Israel dan Palestina berjanji membatasi kekerasan dan provokasi selama berlangsungnya pertemuan keamanan di kota Laut Merah Mesir, Sharm El Sheikh, pada Minggu (19/3), meski ketegangan meningkat di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Pertemuan tersebut mempertemukan delegasi dari Israel, Otoritas Palestina, Mesir, Yordania dan Amerika Serikat.

“Para pihak terkait memastikan komitmen mereka untuk meningkatkan keamanan, stabilitas dan perdamaian bagi Israel dan Palestina,” bunyi pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan.

Pernyataan itu menambahkan bahwa kedua pihak juga mengakui perlunya penurunan ketegangan di lapangan, pencegahan kekerasan lebih jauh, dan meneruskan langkah-langkah membangun kepercayaan, meningkatkan rasa saling percaya, menciptakan pandangan politik, serta menyelesaikan masalah melalui dialog langsung.

Pemerintah Israel dan Otoritas Palestina juga menegaskan komitmennya untuk segera mengakhiri tindakan sepihak dalam jangka 3-6 bulan.

“Hal ini termasuk komitmen Israel untuk menghentikan pembahasan unit pemukiman baru selama empat bulan, dan menghentikan pengesahan pos terdepan selama enam bulan,” bunyi pernyataan itu.

Pihak Israel dan Palestina juga menyetujui untuk membangun mekanisme guna membatasi dan menangkal kekerasan, provokasi, serta pernyataan serta tindakan menghasut, yang akan dilaporkan kepada kepemimpinan lima pihak, sebagai lanjutan dari pertemuan di Sharm El Sheikh.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa kedua pihak berkomitmen atas semua kesepakatan di antara kedua negara sebelumnya.

Selain itu, kedua pihak sepakat untuk mengatasi isu luar biasa melalui dialog langsung.

Kedua pihak juga setuju membangun mekanisme untuk meningkatkan kondisi ekonomi rakyat Palestina dan meningkatkan situasi fiskal Otoritas Palestina secara signifikan.

“Mereka juga menegaskan kembali komitmen untuk tidak mengubah status quo bersejarah Situs Suci Yerusalem, baik dalam kata-kata maupun prakteknya,” sebut pernyataan itu.

Lebih lanjut pernyataan itu menyatakan bahwa kedua pihak menegaskan perlunya Israel dan Palestina secara aktif mencegah tindakan apapun yang dapat mengganggu kesakralan situs tersebut, antara lain selama bulan suci Ramadan yang berbarengan dengan Paskah dan Pesakh (Paskah Yahudi) tahun ini.

Pertemuan pada Minggu itu diadakan di tengah ketegangan yang meningkat di wilayah pendudukan Tepi Barat selama beberapa bulan belakangan ketika militer Israel berulang kali menyerang kota-kota Palestina.

Hampir 90 warga Palestina tewas oleh serangan Israel sejak awal tahun ini, menurut data pihak Palestina. Sementara Israel melaporkan 14 warganya tewas pada beberapa serangan berbeda dalam periode yang sama.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Dorong damai jelang Ramadhan, Mesir tengahi dialog Israel-Palestina

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023