Produk ikan juga bisa dikonsumsi dalam bentuk lain
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong perusahaan perikanan di Indonesia meningkatkan dan mengembangkan produksi ikan serta hasil laut olahan agar masyarakat mempunyai banyak pilihan mengonsumsi produk perikanan sekaligus agar pasar produk perikanan olahan tidak dikuasai asing.

"Produk ikan juga bisa dikonsumsi dalam bentuk lain (jadi atau olahan)," kata Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Erwin Dwiyana, saat acara kumpul dan memasak bertajuk #SEHANGATIBUMIFOOD yang diadakan PT Sekar Bumi Tbk (produsen makanan beku termasuk ikan dan hasil laut) di Jakarta, Selasa.

Erwin mengatakan gizi makanan ikan dan hasil laut olahan tidak kalah dengan ikan segar. Ia juga mengatakan bahwa dengan adanya produk perikanan olahan maka akan dapat meningkatkan konsumsi ikan karena banyak pilihan bagi masyarakat untuk mengkonsumsinya.

Baca juga: KKP-DPR bersinergi tingkatkan kemampuan masyarakat mengolah ikan

"Ada asumsi masak ikan ribet," katanya. Dengan adanya produk olahan yang siap saji yang mudah memasaknya, katanya, maka asumsi tersebut bisa dihapus sehingga konsumsi produk perikanan diharapkan dapat meningkat.

Saat ini, katanya, konsumsi produk perikanan olahan, termasuk olahan tradisional sekitar 20 persen. Pada 2022, katanya, serapan dalam negeri terhadap produk perikanan(segar dan olahan) mencapai 13,11 juta ton.

Erwin mengapresiasi PT Sekar Bumi yang telah mengembangkan banyak produk ikan olahan sehingga dapat memberikan pilihan kepada masyarakat dalam mengkonsumsi produk perikanan.

Analis Pasar Hasil Perikanan Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Artati Widiarti, juga memberikan apresiasi kepada PT Sekar Bumi yang banyak melakukan inovasi produk ikan olahan karena secara tidak langsung meningkatkan konsumsi produk perikanan.

Ia mengajak agar perusahaan di Indonesia menguasai produk perikanan olahan di dalam negeri. "Jangan sampai dikuasai produk luar negeri," kata Artati yang mengatakan bahwa selalu ada persediaan produk olahan dari Sekar Bumi di rumahnya karena memang cocok untuk keluarga.

Sementara itu Direktur PT Sekar Bumi Howard Ken Lukmito mengatakan perusahaannya sebagai produsen makanan beku akan terus mengembangkan produk makanan yang terkait ikan dan hasil laut lainnya dengan beragam pilihan yang mudah untuk disajikan.

Menurut Howard, meningkatnya aktivitas masyarakat setelah pandemi membuat permintaan produk makanan olahan kembali naik. "Kami meresponnya dengan membuat lebih banyak lagi pilihan produk makanan olahan berbahan dasar ikan dan hasil laut lainnya yang mudah disajikan. Ini akan membantu masyarakat, terutama kaum ibu yang umumnya menyiapkan bekal untuk anaknya ke sekolah di pagi hari," ujarnya.

Mengenai kualitas produk makanan olahan ikan dan hasil laut lainnya yang diproduksi perusahaannya yang kini berusia 50 tahun, Howard menjamin bahwa pihaknya selalu memastikan bahwa gizi dan nutrisi produk PT Sekar Bumi di bawah merek Bumifood selalu terjaga.

"Kami pastikan penggunaan bahan baku berkualitas, karena Bumifood diproduksi dari olahan seafood yang diproses menggunakan teknologi canggih, higienis, dan cold chain yang selalu terjaga. Semua proses mengacu pada standar kualitas internasional," katanya.

Baca juga: KKP tingkatkan konsumsi ikan melalui diversifikasi olahan produk

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023