Magelan (ANTARA) - Kementerian Perdagangan membangun konektivitas pasar ASEAN dengan menggandeng usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hadir dalam pameran ASEAN Economic Ministers (AEM) Retreat yang berlangsung pada 20-22 Maret 2023 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

“Pelaku UMKM berharap, AEM ini mampu menjadi ajang untuk mengenalkan produknya lebih luas lagi kepada delegasi yang berasal dari seluruh negara anggota ASEAN,” kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono di Magelang, Jawa Tengah, Rabu.

Menurutnya, seluruh negara ASEAN sepakat untuk senantiasa mendukung dan mendorong perluasan pasar UMKM karena UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian.

“Dalam berbagai perjanjian perdagangan, sektoral, regional, multilateral, perhatian ke pelaku UMKM cukup besar. Kami menyadari, para pelaku ekonomi kecil dan menengah itu memiliki daya tahan yang relatif baik terhadap guncangan atau kondisi ekstrem,” ujarnya.

Sebanyak 22 UMKM di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah turut memanfaatkan rangkaian pertemuan ASEAN Economic Ministers (AEM) seperti produk pakaian, kerajinan tangan hingga makanan dan minuman khas Magelang. Tenda khusus UMKM disiapkan tepat di depan lobi utama Plataran Heritage Borobudur.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Magelang Basirul Hakim menyatakan cukup antusias dengan gelaran AEM Retreat ke-29. Kegiatan pameran tersebut merupakan upaya memperkenalkan produk lokal dan memperluas jaringan pemasaran untuk ekspor agar lebih memiliki daya saing yang lebih besar.

Selain juga diharapkan akan secara langsung mempertemukan produsen dengan konsumen sehingga menjadi sarana yang efektif dalam mempertemukan pelaku UMKM. Dengan demikian, tercipta kemitraan antarpelaku UMKM.

"Kami kerap mengajak UMKM unggulan di Kabupaten Magelang dalam berbagai pameran. Kali ini, di kegiatan AEM Retreat 2023,” ucapnya.

Potensi UMKM di Kabupaten Magelang, lanjutnya, sangat menjanjikan. Sampai saat ini, terdapat lebih dari 106 ribu pelaku UMKM dengan berbagai produk akhir, seperti makanan olahan, kerajinan, batik, butik dan aneka kuliner khas yang lain yang berbasis potensi lokal dan diperkirakan mampu menyerap 161.552 orang tenaga kerja.

Ketua Paguyuban Batik Sawut Sewu Saniyya mengatakan meski bukan sebagai daerah sentra batik seperti Yogyakarta dan Solo, Magelang memiliki batik dengan keistimewaan tersendiri.

"Kami ikut sertakan Batik Magelang di pameran AEM ini sebagai ajang promosi," katanya.

Istihanah, pemilik produk kerajinan kayu Sals, mengatakan kerajinan kayu sedang menunjukkan tren positif atau sedang digandrungi.

“Usaha mikro sebagai salah satu pelaku pembangunan ekonomi di daerah perlu diberdayakan melalui pendataan, pembiayaan, produksi serta produktivitas dan pemasarannya," ucap Istihanah.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023