Minyak mentah berjangka Brent tergelincir 80 sen atau 1,0 persen, menjadi diperdagangkan di 75,89 dolar AS per barel pada pukul 00.09 GMT
Singapura (ANTARA) - Harga minyak turun di awal perdagangan Asia pada Kamis pagi, menghentikan kenaikan tiga sesi beruntun setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell menyatakan komitmennya untuk membatasi inflasi, termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut.

Minyak mentah berjangka Brent tergelincir 80 sen atau 1,0 persen, menjadi diperdagangkan di 75,89 dolar AS per barel pada pukul 00.09 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS merosot 84 sen atau 1,2 persen, menjadi diperdagangkan di 70,06 dolar AS per barel..

Kedua harga acuan minyak mentah berakhir di level penutupan tertinggi sejak 14 Maret pada Rabu (22/3/2023).

Powell juga mengatakan pada Rabu (22/3/2023) bahwa tekanan industri perbankan dapat memicu krisis kredit dengan implikasi "signifikan" bagi ekonomi yang diproyeksikan oleh pejabat bank sentral AS akan lebih lambat tahun ini daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Baca juga: Harga minyak jatuh di Asia tertekan kenaikan mengejutkan persediaan AS

Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada anggota parlemen pada Rabu (22/3/2023) bahwa dia belum mempertimbangkan atau membahas "jaminan menyeluruh" untuk simpanan perbankan AS tanpa persetujuan Kongres sebagai cara untuk membendung gejolak yang disebabkan oleh dua kegagalan bank besar bulan ini.

Krisis bank telah menyebabkan volatilitas perdagangan aset-aset berisiko seperti minyak selama seminggu terakhir karena investor menunggu keputusan Fed tentang kenaikan suku bunga pada Rabu (22/3/2023).

Komite penetapan kebijakan bank sentral menaikkan suku bunga seperempat poin persentase lagi dalam keputusan bulat, menaikkan suku bunga acuan ke kisaran 4,75-5,00 persen.

Tetapi dengan melakukan itu, Fed mengubah pandangannya dari keasyikan hawkish dengan inflasi menjadi sikap yang lebih hati-hati untuk memperhitungkan fakta bahwa perubahan perilaku bank mungkin memiliki dampak yang setara dengan kenaikan suku bunga Fed sendiri.

Baca juga: Minyak tergelincir di awal Asia, karena kenaikan tak terduga stok AS

Baca juga: Minyak melemah di Asia karena gejolak perbankan redam sentimen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023