London (ANTARA) - Negara-negara Barat tidak menyukai independensi China dan Rusia, sehingga beberapa dasawarsa ke depan diperkirakan bakal berupaya memecah Rusia menjadi negara-negara yang lebih kecil dan lebih lemah, kata mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev, Kamis.

Dalam wawancara dengan kantor berita pemerintah TASS, Medvedev mengatakan bahwa Ukraina merupakan bagian dari "Rusia Raya".

Medvedev menyatakan bahwa dia tidak melihat peluang untuk menghidupkan kembali hubungan Rusia dengan Barat dalam waktu dekat ini.

"Saya yakin bahwa cepat atau lambat situasinya akan stabil dan komunikasi kembali terjalin, namun saya sangat berharap bahwa pada saat itu sebagian besar dari orang-orang itu (pemimpin Barat) sudah pensiun dan beberapa meninggal," ucapnya.

Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil dewan keamanan Rusia, mengatakan upaya dari negara mana pun untuk menangkap Presiden Vladimir Putin dengan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional (ICC) akan dianggap sebagai deklarasi perang.


Sumber: Reuters

Baca juga: China tuding AS "panas-panasi" perang Rusia-Ukraina
Baca juga: Mantan Presiden Rusia Medvedev jadi buronan Ukraina
Baca juga: Bertemu Putin, Xi upayakan dialog selesaikan krisis di Ukraina
Baca juga: Pertemuan Putin-Xi picu peningkatan permohonan visa China dari Rusia

 

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023