diharapkan memudahkan pengguna transportasi umum berpindah antarmoda transportasi
Jakarta (ANTARA) - PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengoperasikan sembilan halte Bus Rapid Transit (BRT) yang sebelumnya terdampak pembangunan proyek kereta api ringan (Light Rail Transit/LRT) wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) untuk memudahkan mobilitas warga.

“Ini merupakan upaya meningkatkan pelayanan dengan pengoperasian sembilan halte BRT TransJakarta setelah sebelumnya terdampak pembangunan proyek LRT Jabodebek,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PT TransJakarta Mohamad Indrayana di halte GOR Sumantri Kuningan, Jumat.

Indrayana menerangkan pengoperasian halte-halte BRT TransJakarta yang terintegrasi dengan LRT antara lain halte Departemen Kesehatan (halte BRT Stasiun Kuningan), halte GOR Soemantri (halte BRT Stasiun Rasuna Said), halte Setiabudi Utara (halte BRT Stasiun Setia Budi), halte BNN (halte BRT Stasiun Cawang), dan halte Dukuh Atas 2 (halte BRT Stasiun Dukuh Atas).

Sedangkan pengoperasian halte-halte TransJakarta non integrasi antara lain adalah halte Kuningan Timur, halte Patra Kuningan, halte Karet Kuningan, dan halte Kuningan Madya.

Selain pengoperasian halte-halte BRT, TransJakarta juga membuka akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) halte Cikoko Stasiun Cawang.

"Saat ini kami masih melakukan uji coba sebelum mengoperasikan sejumlah halte lantaran masih ingin menyempurnakan fasilitas mulai kebersihan hingga keamanan," tambahnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengembangan Prasarana Transportasi Perkotaan/Urban Transport Kementerian Perhubungan Ferdian Suryo Adhi Pramono menambahkan kegiatan ini merupakan inisiasi antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dalam meningkatkan pelayanan kepada pengguna transportasi publik.

“Integrasi antara LRT Jabodebek dengan bus TransJakarta diharapkan memudahkan pengguna transportasi umum berpindah antarmoda transportasi,” ujar Ferdian.

Dengan demikian, Ferdian berharap dengan  pengoperasian halte ini bisa bermanfaat bagi masyarakat terutama pengguna LRT Jabodebek maupun TransJakarta.

"Halte terintegrasi ini kita operasikan sebelum stasiun LRT Jabodebek, karena LRT baru akan beroperasi pada Juli 2023 yang Inshaallah diresmikan Bapak Presiden RI Joko Widodo," sambungnya.

Dalam akhir keterangan, Ferdian menambahkan halte-halte yang akan dioperasikan itu akan dilengkapi fasilitas ramah disabilitas mulai dari toilet, mushalla, dan sebagainya untuk menambah kenyamanan pengguna.
Baca juga: LRT Jakarta fokus bisnis non tiket untuk tingkatkan laba pada 2023
Baca juga: Adhi Karya targetkan LRT Jabodebek dapat beroperasi pada Juni 2023
Baca juga: KAI gandeng BPKP wujudkan akuntabilitas pembangunan proyek kereta LRT

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023