Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan budidaya ikan nila di Papua sebagai salah satu upaya meningkatkan produksi perikanan budidaya nasional.

“Papua mempunyai potensi lahan sangat luas, termasuk di Jayapura dan cocok untuk pengembangan budidaya ikan nila," ujar Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Tb Haeru Rahayu dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Selain itu, lanjut dia,  minat konsumsi ikan nila masyarakat Papua sangat tinggi. Harapannya ini mampu meningkatkan produksi dan ekonomi di Jayapura dan Papua pada umumnya.

Pengembangan budidaya ikan nila di Papua ini diharapkan mampu mendukung peningkatan produksi budidaya ikan nila nasional yang ditargetkan mencapai sekitar 2 juta ton di tahun 2023.

Selanjutnya juga mampu memenuhi permintaan pasar terhadap komoditas ini yang juga meningkat.

Ikan nila tak hanya untuk konsumsi lokal, tapi juga merupakan komoditas ekspor terutama ke Amerika Serikat, yang diekspor dalam bentuk fillet.

Pria yang akrab disapa Tebe ini turut menambahkan bahwa saat ini, bisnis budidaya ikan nila masih menjadi salah satu bisnis yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia.

Pasalnya, pengelolaan budidaya yang relatif mudah dan memiliki daya tahan yang baik terhadap penyakit.

“Ikan nila termasuk ikan yang kuat terhadap serangan penyakit, masa pemeliharaan hanya 3 sampai dengan 4 bulan.

"Komoditas ini sangat cocok untuk menjadi usaha dan bisnis budidaya di masyarakat, karena sangat menjanjikan dan peluang menghasilkan keuntungan lebih besar,” ujarnya.

Baca juga: KKP canangkan Kampung Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Jabar

 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023