Kami punya institut sendiri untuk melakukan riset-riset bagaimana mengembangkan skema-skema pendanaan atau pembiayaan pembangunan, yang salah satunya adalah menyentuh sektor energi
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan pelat merah yang khusus membiayai infrastruktur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menciptakan berbagai skema khusus untuk mendorong pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
 
Kepala Kajian Teknis dan Upaya Perlindungan Lingkungan & Sosial SMI, Gan Gan Dirgantara, mengatakan dalam dua pekan terakhir pihaknya telah mendirikan SMI Institute untuk melakukan riset terhadap pembiayaan pembangunan.
 
"Kami punya institut sendiri untuk melakukan riset-riset bagaimana mengembangkan skema-skema pendanaan atau pembiayaan pembangunan, yang salah satunya adalah menyentuh sektor energi," ujarnya dalam diskusi bertajuk Thought Leadership Forum (TLF) yang diselenggarakan oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) di Jakarta, Jumat.
 
Gan Gan menuturkan SMI kini telah melirik skema pendanaan untuk proyek setrum bersih di bawah satu MegaWatt (MW), karena sektor energi saat ini sudah masuk ke dalam usaha menengah.

Baca juga: PT SMI sediakan skema pembiayaan dan investasi dukung transisi energi
 
Selain itu SMI juga diberi amanat oleh Pemerintah Indonesia untuk mengelaborasi program pinjaman untuk proyek hijau, bahkan menyentuh sektor Usaha Kecil Menengah (UKM).
 
"Besarnya portofolio aset SMI saat ini kira-kira Rp120 triliun sampai Rp130 triliun. Kami lakukan baru-baru ini adalah membantu pemerintah untuk melakukan beberapa terobosan proposal," kata Gan Gan.
 
Lebih lanjut dia bercerita perjalanan pendanaan berkelanjutan di Indonesia belum lama yakni setelah OJK meluncurkan peta jalan keuangan berkelanjutan, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Taksonomi Hijau.
 
Lembaga keuangan memiliki peran signifikan dalam mengembangkan atau melakukan pembangunan nasional karena lebih dari 80 persen sumber keuangan berada di lembaga keuangan bukan pemerintah. Oleh karena itu, katanya, lembaga keuangan ini perlu didorong.
 
Pada 2014 ketika SMI baru membentuk fisik pendanaan berkelanjutan, lanjutnya, perseroan kesulitan mengalokasikan atau membiayai pembangunan ke proyek-proyek yang bernuansa hijau di Indonesia. Namun tahun ini sudah ada 35 proyek infrastruktur hijau yang dibiayai  SMI, yang menandakan ekosistem perlahan mulai berubah ke arah yang lebih baik.

Baca juga: SMI sebut peroleh dana 3,2 miliar dolar AS untuk SDGs Indonesia One
 
Gan Gan menuturkan pendanaan hijau punya beberapa peluang yaitu proyek sangat mudah mengumpulkan pendanaan karena investor kian menyukai untuk menanamkan modal pada kegiatan yang ada label hijau, seperti green bond maupun sustainability-linked bond.
 
Kemudian tekanan dari konsumen juga sangat kuat yang mendorong timbulnya perilaku-perilaku yang lebih baik dari sisi keberlanjutan. Peluang berikutnya adalah berkembangnya skema blended finance yang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
 
SMI memobilisasi dua platform pendanaan yaitu SGDs Indonesia One yang mengelola pendanaan baik dari multilateral, development bank, investor swasta, filantropi, dan pemerintah, untuk disalurkan menjadi suatu skema pembiayaan yang menarik guna mendorong SDGs.
 
Dalam beberapa bulan terakhir SMI, lanjut Gan Gan, diberi tugas untuk mengelola Energy Transition Mekanism (ETM) yang bertujuan mendorong investasi pada transisi energi yang berkelanjutan.
 
"Intinya adalah kita perlu mendorong agar semua lembaga keuangan itu menerapkan hal tersebut dan itu perlu menjadi mandatori. Mungkin kita bisa mendorong OJK untuk berikutnya adalah mendorong ini menjadi sebuah mandatori di Indonesia," pungkasnya.

Baca juga: SMI dan Bloomberg Philanthropies dorong transisi energi bersih

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023