Ini harus disupport karena sudah memberikan solusi terhadap permasalahan UMKM.
Surabaya (ANTARA) - Pengemasan produk menjadi bagian strategi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Surabaya, Jawa Timur untuk meningkatkan pendapatan saat bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri tahun 2023 ini.

"Para pelaku UMKM harus memanfaatkan momentum Ramadhan dan Idul Fitri. Salah satunya dengan menyiapkan strategi bisnis yang tepat, agar produksinya maksimal terserap di pasaran," kata Wakil Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD Surabaya Anas Karno, di Surabaya, Sabtu.

Menurut Anas, ketika produk UMKM sudah bagus, kemudian disertai pengemasan yang bagus pula, tentunya akan memberikan nilai tambah, sehingga menarik minat konsumen.

Selain itu, kata dia lagi, pelaku UMKM harus memaksimalkan platform digitalisasi, di era perkembangan teknologi digital yang kian pesat.

"Kemudian bagaimana memaksimalkan proses transaksi digital dan pemasaran secara digital serta menggencarkan promosi," ujarnya pula.

Selain itu, Anas mengapresiasi koperasi atau lembaga yang berupaya menggerakkan pertumbuhan UMKM di Surabaya. Seperti yang sudah dilakukan oleh Koperasi Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) Jawa Timur dengan menggelar pelatihan bisnis UMKM di Surabaya beberapa hari lalu.

"Ini harus disupport karena sudah memberikan solusi terhadap permasalahan UMKM," katanya lagi.

Anas mengaku sering menerima keluhan dari para pelaku UMKM seperti halnya sepi order e-Peken atau aplikasi dagang daring buatan Pemkot Surabaya dan kesulitan untuk sertifikasi halal.

"Saya minta kehadiran Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya dalam memberikan solusi atas permasalahan pelaku UMKM," ujarnya.

Apalagi, kata dia pula, perbankan milik Pemkot Surabaya yang menyediakan permodalan bagi pelaku UMKM melalui skema kredit dengan bunga yang sangat ringan.

"UMKM harus mempersiapkan diri dan berbenah menjadi lebih bagus secara kuantitas dan kualitas. Supaya produk mereka bisa bersaing. Siap dipasarkan dan terserap pasar. Ini yang disebut UMKM naik kelas," kata Anas Karno.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Surabaya mengucurkan pinjaman modal usaha untuk pelaku UMKM sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi serta meningkatkan taraf hidup warga Kota Pahlawan.

Komitmen Pemkot Surabaya untuk meningkatkan perekonomian UMKM ini diwujudkan melalui produk Pinjaman UMKM Surabaya Pasti Tangguh (Puspita) yang dikeluarkan salah satu BUMD pemkot, yakni PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Surya Artha Utama.

Oleh sebab itu, Wali Kota Eri menyatakan dukungannya kepada BPR Surya Artha Utama yang berinovasi menggerakkan perekonomian UMKM Surabaya. Namun demikian, ia juga menginginkan adanya pendampingan terhadap setiap pelaku UMKM tersebut.
Baca juga: "Inisiatif Hyperlocal" mampu tingkatkan penjualan UMKM di Surabaya
Baca juga: Kemudahan permodalan UMKM jadi fokus reses DPRD Surabaya

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023