Posisi PIS dalam hal ini adalah sebagai penyewa kapal, di mana dalam perjanjian sewa atau carter, PIS selalu menekankan kepada pemilik kapal untuk mengedepankan aspek HSSE (health, safety, security, and environmental)
Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina International Shipping (PIS) bakal melakukan investigasi lebih lanjut penyebab kapal MT Kristin terbakar di perairan barat Pulau Lombok pada Minggu (26/3).

"Saat ini, PIS fokus untuk pencarian dan keselamatan kru kapal MT Kristin serta investigasi lebih lanjut untuk mengusut tuntas penyebab insiden yang terjadi di kapal tersebut," ucap Corporate Secretary PIS Muh. Aryomekka Firdaus dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta pada Senin.

Kapal MT Kristin merupakan kapal milik PT Hanlyn Jaya Mandiri, yang disewa oleh PIS untuk mengangkut muatan BBM berupa Pertalite ke Integrated Terminal Ampenan dan Fuel Terminal Sanggaran.

"Posisi PIS dalam hal ini adalah sebagai penyewa kapal, di mana dalam perjanjian sewa atau carter, PIS selalu menekankan kepada pemilik kapal untuk mengedepankan aspek HSSE (health, safety, security, and environmental) dalam operasional terkait keselamatan kru maupun muatan kargo kapal," kata Aryomekka.

PIS memastikan setiap pemilik kapal yang menjalin ikatan bisnis dengan PIS untuk bertanggung jawab penuh atas setiap risiko dan kejadian yang bisa berdampak pada keselamatan kru kapal maupun muatan kargo kapal sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.

Terkait kondisi kargo BBM yang berada di kapal MT Kristin, lanjut dia, saat ini terpantau masih aman dan tidak ditemukan tumpahan minyak.

"Sebab titik api berasal dari tambatan bagian depan kapal dan tidak terdampak langsung pada tangki BBM kapal," ungkap Aryomekka.

Setelah api dipadamkan pada Minggu (26/3) pukul 21.00 waktu setempat, PIS bersama dengan tim Pelindo dan Pertamina Trans Kontinental (PTK) melakukan pendinginan untuk mencegah api kembali.

Tim PIS juga telah menyiapkan oil boom sepanjang total 300 meter untuk mengantisipasi jika terjadi tumpahan minyak. Kapal MT Kristin saat ini sedang diproses penarikan keluar atau towing out dari lokasi menuju pelabuhan aman terdekat.

Selain itu, PIS siap berkoordinasi dan bekerja sama secara cepat dan tanggap dengan seluruh otoritas dan pihak yang berwenang untuk investigasi lebih lanjut terkait insiden kapal MT Kristin dan proses penanggulangan ke depan.

Saat ini, PIS terus berkoordinasi dengan seluruh otoritas yang berwenang untuk penanggulangan insiden, mulai dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Basarnas dan tim SAR, Pelindo, Polairud, dan pihak lainnya.

PIS juga intens berkoordinasi untuk pencarian kru kapal MT Kristin bersama dengan tim gabungan yang dikoordinasi oleh Basarnas.

MT Kristin tercatat memiliki 17 kru kapal di mana 14 kru langsung dievakuasi pada Minggu (26/3) dan sudah dalam kondisi selamat dan aman. Berdasar laporan terkini tim gabungan, dua dari tiga kru yang hilang telah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia.

"Sekali lagi, PIS turut berduka atas meninggalnya kru kapal MT Kristin dan mendoakan yang terbaik untuk almarhum dan keluarga yang ditinggalkan," ujar Aryomekka.

Basarnas masih akan menyisir kembali untuk mencari satu ABK yang belum ditemukan di area kejadian mulai Senin pagi hingga tujuh hari ke depan.

"Mari kita doakan agar proses pencarian bisa berlangsung lancar dan kru kapal bisa segera ditemukan," kata Aryomekka.


Baca juga: PIS kantongi pendanaan 185 juta dolar AS untuk investasi kapal
Baca juga: PIS dan PHE WMO kerja sama mengoptimalkan FSO Abherka
Baca juga: PIS menambah dua aset kapal untuk ekspansi bisnis global

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023