Hingga saat ini yang memanfaatkan program KUR di Provinsi Bengkulu sebanyak Rp242,6 miliar....
Kota Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di wilayah ini sejak Januari hingga Maret 2023 sebesar Rp242,6 miliar.

"Hingga saat ini yang memanfaatkan program KUR di Provinsi Bengkulu sebanyak Rp242,6 miliar dengan jumlah debitur sekitar 2.928 orang," kata Kepala DJPb Provinsi Bengkulu Bayu Andy Prasetya, di Kota Bengkulu, Selasa.
 
Ia menyebutkan, untuk penyaluran KUR tertinggi di Provinsi Bengkulu yaitu Kabupaten Mukomuko sebesar Rp55,4 miliar dengan debitur 457 orang, Kota Bengkulu yaitu Rp52,8 miliar dengan jumlah debitur 620 orang.
 
Kabupaten Bengkulu Utara yaitu Rp45,2 miliar dengan debitur 490 orang, Kabupaten Bengkulu Selatan sekitar Rp24,9 miliar dengan jumlah debitur 355 orang, Kabupaten Seluma Rp17,8 miliar dengan debitur 283 orang.
 
Kemudian Kabupaten Rejang Lebong dengan penyaluran KUR sekitar Rp16,8 miliar dengan jumlah debitur 233 orang, Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu Rp12 miliar dengan debitur 163 orang.
 
Kabupaten Kepahiang sekitar Rp7,3 miliar dengan jumlah debitur 100 orang, Kabupaten Kaur sebesar Rp5,8 miliar dengan debitur 135 orang, dan Kabupaten Lebong yaitu Rp4,1 miliar dengan total debitur 92 orang.
 
Dengan demikian, Bayu mengimbau agar seluruh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat memanfaatkan akses permodalan kredit usaha rakyat (KUR) guna meningkatkan perekonomian.
 
Dia menjelaskan rendahnya serapan KUR UMKM di daerah, terjadi karena keterbatasan UMKM dalam mengakses permodalan yang ada.
 
Selain itu, juga masih rendahnya pembinaan personal branding UMKM membuat pelaku usaha terbatas melakukan pengembangan sehingga tak ada keinginan untuk naik kelas.
 
Bayu menambahkan, masalah lainnya juga karena syarat yang diminta perbankan dalam memenuhi syarat pencairan KUR, sehingga membuat pelaku UMKM lebih cenderung memilih jasa keuangan lain atau koperasi simpan pinjam yang bunganya jauh lebih tinggi.
 
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi, sinergi antarpemerintah daerah agar melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM agar dapat mengakses permodalan tersebut.
 
"Kami akan kembali mengajak pemda, perbankan agar menggandeng pelaku UMKM agar dipermudah mendapatkan akses peminjamannya," ujar dia.

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023