Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia dan Kamboja telah menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) soal penempatan pekerja sektor formal dan domestik.

Menteri Sumber Manusia V Sivakumar dalam dalam pernyataan media yang diterima di Kuala Lumpur, Selasa, mengatakan terdapat dua MoU yang ditandatangani dalam rangkaian kunjungan resmi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim ke Kamboja pada Senin (27/3).

Ia mengatakan kedua MoU itu, khususnya untuk sektor domestik, akan memberikan lebih banyak pilihan kepada pemberi kerja untuk mempekerjakan orang-orang di sektor domestik dari Kamboja selain dari Indonesia dan Filipina.

Menurut dia, dua MoU yang penandatanganannya disaksikan oleh PM Anwar Ibrahim dan PM Kamboja Hun Sen itu berlaku selama lima tahun.

Nota kesepahaman sebelumnya pernah ditandatangani pada 10 Desember 2015 dan terakhir pada 9 Desember 2020.

Ia mengatakan saat ini terdapat 4.422 orang pemegang Izin Kunjungan Kerja Sementara (PLKS) dari Kamboja di Malaysia dan 923 orang di antaranya bekerja sebagai pekerja sektor rumah tangga.

Sejumlah kerja sama disepakati Malaysia dan Kamboja dalam kunjungan resmi sehari PM Anwar Ibrahim ke Kamboja itu.

Beberapa di antaranya adalah peningkatan kerja sama sektor investasi, industri halal, teknologi digital, pendidikan dan pertahanan.

Isu perdagangan dan investasi antara lain menjadi poin utama pembicaraan, selain soal industri halal yang berpeluang mendorong dan memfasilitasi ekspor ke negara Islam, khususnya di Timur Tengah.


Baca juga: PM Anwar melakukan kunjungan resmi ke Kamboja

Baca juga: Malaysia akan benahi tata kelola pekerja Indonesia dengan digitalisasi


 

Nilai transaksi properti Malaysia naik US$40 miliar pada 2022

 

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023