Tokyo (ANTARA) - Mata uang safe-haven dolar AS tetap melemah di awal sesi Asia pada Rabu pagi, menyusul penurunan dua hari karena pasar keuangan global mendapatkan kembali ukuran stabilitas di tengah perkiraan krisis perbankan yang meluas dapat dihindari.

Indeks dolar, yang melacak mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, datar di awal perdagangan Asia, menyusul penurunan sekitar 0,3 persen di masing-masing dari dua sesi terakhir. Pelemahan terjadi meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat, yang juga merupakan hasil dari surutnya permintaan untuk aset-aset paling aman.

Yen tetap bergejolak menjelang akhir tahun fiskal Jepang pada Jumat (31/3/2023). Dolar menguat 0,51 persen menjadi 131,59 yen, menghapus semua penurunan 0,5 persen hari sebelumnya, ketika secara tidak biasa bergerak ke arah yang berlawanan dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang.

Imbal hasil acuan obligasi AS 10 tahun didorong 1 basis poin lebih tinggi ke puncak baru satu minggu di 3,579 persen di perdagangan Tokyo.

Di tempat lain, dolar Australia tergelincir 0,18 persen menjadi 0,66965 dolar AS setelah data inflasi konsumen Australia melambat ke level terendah delapan bulan, menambah kasus jeda minggu depan dalam kampanye kenaikan suku bunga bank sentral.

Mata uang AS telah kehilangan pijakan karena investor mengambil penghiburan dari perjanjian First Citizens BancShares untuk membeli semua simpanan dan pinjaman bank Silicon Valley Bank (SVB) yang gagal, serta komentar semalam oleh Michael Barr, wakil ketua Federal Reserve untuk pengawasan, bahwa masalah SVB adalah karena manajemen risiko yang "mengerikan", menunjukkan bahwa ini bisa menjadi kasus yang terisolasi.

Namun, pedagang tetap sangat sensitif terhadap tanda-tanda keretakan lebih lanjut dalam sistem perbankan.

"Masalah di bank-bank AS akan tetap menjadi pengaruh dominan terhadap dolar dalam waktu dekat," Joseph Capurso, ahli strategi di Commonwealth Bank of Australia, menulis dalam catatan klien, menunjuk pada pentingnya data mingguan tentang arus pasar uang yang akan dirilis hari ini, yang "kemungkinan akan menyoroti pergeseran simpanan dari bank-bank kecil AS ke bank-bank besar."

"Oleh karena itu, peningkatan besar lainnya dalam arus masuk ke dana-dana pasar uang merupakan risiko penurunan dolar selama dua puluh empat jam ke depan," kata Capurso.

Euro datar di 1,0845 dolar dan sterling tergelincir 0,06 persen menjadi 1,2334 dolar.

Bitcoin naik tipis menjadi sekitar 27.400 dolar AS, menemukan pijakan setelah masalah di bursa kripto terbesar di dunia, Binance, yang telah digugat oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS.


Baca juga: Harga emas terangkat 19,70 dolar, karena "greenback" melemah
Baca juga: Dolar jatuh karena kekhawatiran krisis sektor perbankan memudar
Baca juga: Rubel naik terhadap dolar karena eksportir Rusia bayar pajak bulanan

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023