Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan literasi digital kepada 8000 Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sebagai langkah mengasah kecakapan digital para ASN tersebut.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengatakan literasi digital bagi para ASN di Kemendikbudristek diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan pemanfaatan teknologi digital dalam memberikan pelayanan publik.

“Melalui penyelenggaraan Literasi Digital yang dilaksanakan secara masif dan dipadukan dengan program Merdeka Belajar diharapkan akan meningkatkan kompetensi atau kemampuan ASN Kemendikbudristek,” ujar Nadiem dalam siaran pers yang diterima ANTARA, Kamis.

Baca juga: Publik diminta tingkatkan literasi keamanan digital cegah kejahatan

Pengadaan kelas literasi digital di lingkungan ASN itu sebenarnya sejalan dengan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo.

Pada laporan yang dikerjakan bersama Katadata Insight Center (KIC) di 2022 terdapat hasil bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai sebesar 3.54 dari 5.00.

Hasil itu menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori “sedang”.

Agar tingkat literasi digital masyarakat Indonesia bisa mencapai kategori "baik" maka kegiatan literasi digital termasuk untuk para ASN terus dilakukan untuk mempercepat transformasi digital khususnya di lingkungan pemerintahan.

Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Boni Pudjianto berpesan dalam kelas literasi digital kali ini agar ASN dapat memberikan pelayanan publik dengan maksimal lewat teknologi dan tetap mengambil sikap netral di ruang digital.

Lebih lanjut, Boni mengatakan sikap netral harus dijaga ASN mengingat Indonesia tengah bersiap memasuki tahun politik.

Langkah tersebut dimaksudkan agar pelayanan bagi masyarakat tetap berjalan optimal tanpa harus terpengaruh pandangan politik.

"Oleh karena itu, diharapkan bapak dan ibu dapat menunjukkan sikap netral dan fokus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” kata Boni.

Kegiatan literasi digital yang berlangsung secara hybrid tersebut berlangsung di Hotel Santika Bogor, Jawa Barat hingga 30 Maret 2023.

Para ASN di lingkungan Kemendikbudristek tersebut dibekali kompetensi untuk lebih memahami empat pilar literasi digital yakni Budaya Digital, Etika Digital, Kecakapan Digital, dan Keamanan Digital.

Baca juga: Kemenkominfo kembali gelar Kelas Video Podcast Literasi Digital

Baca juga: Tiga strategi Meta untuk atasi misinformasi

Baca juga: Bulan Literasi Kripto percepat pengembangan ekonomi digital Indonesia

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023