Di situ kami berikan sosialisasi mitigasi dan kemudian melakukan simulasi terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada saat erupsi
Jakarta (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi erupsi Gunung Ile Lewotolok dengan berbagai simulasi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lembata Siprianus Meru dalam Teropong Bencana diikuti daring di Jakarta, Kamis, menyebutkan pihaknya memiliki rencana kontingensi (renkon) untuk disosialisasikan ke desa-desa yang terdampak, tergantung pada kawasan risiko bencana level 3, level 2, dan level 1.

“Di situ kami berikan sosialisasi mitigasi dan kemudian melakukan simulasi terhadap kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada saat erupsi,” kata Siprianus.

Pada lokasi-lokasi rawan guguran lava dan awan panas, simulasi diberlakukan menentukan titik-titik evakuasi.

Kemudian pemerintah daerah (pemda) bersama OPD terkait di Kabupaten Lembata memiliki grup informasi agar setiap informasi perkembangan erupsi Gunung Ile Lewotolok cepat tersalurkan dari pos pemantauan gunung api.

Masyarakat maupun pengunjung atau wisatawan diimbau agar tidak memasuki atau tidak melakukan aktivitas dalam wilayah 2 km dari puncak. Saat status level 3 dilarang beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak.

Baca juga: 6.237 warga Lembata sudah dievakuasi dari KRB Gunung Ili Lewotolok

Kedua masyarakat di sekitar gunung diimbau menghindari gangguan pernapasan dan gangguan kesehatan lainnya disebabkan oleh abu gunung api.

“Supaya selalu menggunakan masker sebagai pelindung mulut hidung serta perlengkapan lain yang melindungi kulit dan mata,” ujarnya.

Ketiga, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah aliran sungai diimbau selalu waspada potensi ancaman bahaya lahar panas yang telah dingin, yang dapat terjadi terutama pada saat musim hujan.

“Tiga rekomendasi ini kita sampaikan ke masyarakat dan mereka sudah memahami maksud dari pemerintah,” ujarnya.

Siprianus mengatakan hingga saat ini belum ada masyarakat yang mengungsi. Ia juga membantah sejumlah hewan ternak yang mati karena erupsi Gunung Ile Lewotolok.

Gunung Ile Lewotolok tercatat mengalami erupsi pada 27-28 Maret. Terakhir PVMBG mencatat tinggi kolom yang teramati kurang lebih 400 meter di atas puncak.

Baca juga: BPBD Lembata imbau nelayan tidak melaut di sekitar Gunung Ile Werung Baca juga: PVBMG laporkan erupsi kembali terjadi di puncak Gunung Ile Lewotolok

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023