Kita harapkan efek ekonomi terhadap provinsi maupun terhadap negara kita nanti akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan manfaat kerja sama multinasional di Kabupaten Luwu Timur yang turut melibatkan Brazil, China, dan Amerika Serikat melalui PT Vale Indonesia dapat memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Selatan.

"Di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan akan ada kerja sama empat negara yang ke depannya kita harapkan memberikan kontribusi kepada PNBP (penerimaan negara bukan pajak) di provinsi, di kabupaten, dan memberikan efek kesejahteraan kepada masyarakat. Itu yang kita inginkan," kata Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Presiden menyampaikan hal itu saat meresmikan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Swerigading Wallacea yang berada di area operasional pertambangan nikel PT Vale Indonesia di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis.

Presiden mengingatkan bahwa kerja sama itu melibatkan perusahaan-perusahaan raksasa di dunia seperti Vale SA asal Brazil, Zhejiang Huayou Cobalt asal China, Ford Motor asal Amerika Serikat, dan BUMN Holding Pertambangan MIND ID.

Secara terpisah, Vale Indonesia menjelaskan bahwa kesepakatan kali ini terjalin bersama Huayou dan Ford untuk memajukan produksi nikel yang lebih berkelanjutan di Indonesia dalam membantu membuat baterai kendaraan listrik (EV) lebih terjangkau.

Kesepakatan itu berupa penyertaan modal dalam proyek High-Pressure Acid Leach (HPAL) Blok Pomalaa untuk mengolah bijih nikel yang dipasok PT Vale Indonesia dari Blok Pomalaa untuk menghasilkan nikel dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP), yakni produk nikel berbiaya rendah yang digunakan dalam baterai EV dengan katoda kaya nikel.

Presiden Jokowi menegaskan harapan agar kerja sama yang disepakati tersebut dapat meningkatkan perekonomian di Tanah Air, khususnya di Sulsel.

"Kita harapkan efek ekonomi terhadap provinsi maupun terhadap negara kita nanti akan memberikan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa kerja sama tersebut membuktikan ketertarikan perusahaan-perusahaan raksasa berinvestasi di Indonesia.

Salah satunya alasannya, kata Presiden, karena Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.

"25 persen cadangan nikel (dunia) itu ada di negara kita. Itu kekuatan kita dan kita tidak ingin nikel itu habis karena diekspor mentahan bertahun-tahun," ujar Jokowi.

Oleh karena itu, Presiden mengingatkan kebijakannya memberlakukan penghentian ekspor nikel mentah sejak 2020.

Sebelum meresmikan Taman Kehati Swarigeding Wallacea, Presiden sempat meninjau area tambang PT Vale Indonesia di Solia Hill sembari menyimak penjelasan tentang proses penambangan hingga reboisasi yang dilaksanakan di sana.

Presiden juga sempat meninjau area smelter dan menyimak proses pengolahan hasil tambang Vale Indonesia.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, dan Bupati Luwu Timur Budiman.

Baca juga: Presiden berharap surplus panen raya Maros bisa dibawa ke daerah lain
Baca juga: Presiden kecewa dan sedih atas batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia
Baca juga: Presiden imbau jangan saling menyalahkan soal Piala Dunia U-20

 

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023