Alicante (ANTARA) - Museum Arkeologi Alicante pada Selasa (28/3) membuka pameran unik Prajurit Terakota (Terracotta Warriors) China yang populer, yang dikenal sebagai "Keajaiban Dunia Kedelapan."

Pameran bertajuk "Legenda Dinasti Qin dan Han China", yang dibuka untuk umum antara Rabu (29/3) hingga 28 Januari 2024 itu menampilkan 120 lebih karya dari sembilan museum China.
 
Orang-orang mengunjungi pameran Prajurit Terakota Tiongkok yang terkenal di Alicante, Spanyol, 28 Maret 2023. (Xinhua/Meng Dingbo)   



Pameran tersebut dibagi menjadi tiga galeri yang memamerkan sejarah unifikasi China yakni Kaisar Qin Shi Huang, makamnya, dan para Prajurit Terakota yang misterius. Museum itu menggunakan teknologi canggih untuk menciptakan ruang pameran yang imersif menggunakan cahaya, musik, dan aroma.   

Pameran tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Tahun Budaya dan Pariwisata China-Spanyol. Selain 10 Prajurit Terakota dan kuda seukuran aslinya, pameran itu juga menampilkan relik budaya emas dan perak, perunggu, tembikar, dan batu giok.

Kurator pameran tersebut, Marcos Martinon-Torres, seorang arkeolog sekaligus profesor di Universitas Cambridge mengatakan pameran itu akan memberikan "pengalaman tak terlupakan" bagi ribuan pengunjung.
 
   Orang-orang mengunjungi pameran Prajurit Terakota Tiongkok yang terkenal di Alicante, Spanyol, 28 Maret 2023. (Xinhua/Meng Dingbo)



Dalam upacara pembukaan pada Selasa, Carlos Mazon, Presiden Dewan Provinsi Alicante, menyebut pameran itu sebagai "momen bersejarah". Dia mengatakan provinsinya "akan menjadi pusat budaya di Eropa dalam 10 bulan ke depan, karena ini adalah pertama kalinya Prajurit Terakota China dipertunjukkan di luar negeri sejak pandemi (COVID-19)."

Masyarakat setempat dan pengunjung dari seluruh dunia akan memiliki "kesempatan unik untuk mengapresiasi keindahan pencapaian arkeologi ini di salah satu museum terbaik di Eropa," tambahnya. 
 

Orang-orang mengunjungi pameran Prajurit Terakota Tiongkok yang terkenal di Alicante, Spanyol, 28 Maret 2023. (Xinhua/Meng Dingbo)

 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023