Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat pesisir waspada potensi gelombang tinggi hingga empat meter pada 1-2 April 2023.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo di Jakarta, Jumat malam.

Ia mengatakan pola angin di wilayah Indonesia menjadi salah satu yang menyebabkan gelombang tinggi di beberapa perairan Indonesia.

Pola angin wilayah Indonesia bagian utara dominan, kata dia, bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari barat daya-barat dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, dan Laut Maluku," paparnya.

Kondisi tersebut Eko Prasetyo mengatakan menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, Samudra Hindia Barat Aceh-Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Pulau Bali-Pulau Sumba, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan.

Baca juga: BMKG imbau warga Jateng selatan tetap waspadai dampak Siklon Herman

Kemudian Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sawu-Pulau Rote, Laut Sawu bagian selatan, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan Kalimantan Tengah bagian timur, perairan Kotabaru, Laut Jawa, perairan utara Kepulauan Kangean, Selat Makassar bagian selatan, Laut Sulawesi, perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku.

Sedangkan pada gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50-4 meter berpeluang terjadi di perairan barat Lampung, Samudra Hindia Barat Lampung, Selat Sunda bagian barat-selatan, perairan selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia Selatan Jawa-NTB.

"Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," katanya.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m) dan kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).

Selain itu kapal feri (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m) dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).

Baca juga: BMKG: Waspada hujan petir di Kintamani-Besakih pada 1-2 April



 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023