Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia (KKM) mengatakan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada pekan ke-12 2023 meningkat 14,8 persen dibandingkan pekan sebelumnya, dengan jumlah kematian tercatat satu orang.

Dirjen Kesehatan Noor Hisham Abdullah dalam pernyataan persnya di Putrajaya, Jumat, mengatakan pada pekan ke-12 tercatat ada 2.469 kasus DBD, bertambah 318 kasus (14,8 persen) dari pekan epidemiologi sebelumnya yang mencatat 2.151 kasus.

Secara kumulatif, kasus DBD di Malaysia hingga pekan ke-12 tahun ini mencapai 26.222, bertambah 8.124 kasus (222,8 persen) dari periode yang sama pada 2022 yang mencatat 18.098 kasus.

Pada periode yang sama, jumlah kematian akibat DBD bertambah menjadi 17 orang dari empat orang pada 2022.

Pada pekan ke-12 2023, kasus-kasus DBD ditemukan di 81 lokasi. Jumlah terbanyak, 52 lokasi, ditemukan di Selangor, 15 lokasi di Pulau Pinang, enam di Sabah, empat di Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dan Putrajaya, tiga di Perak, dan satu lokasi di Kedah.

Akibat peningkatan kasus itu, Panitia Kabinet Penanganan DBD telah diaktifkan kembali dan telah dilakukan pertemuan diketuai oleh Wakil Perdana Menteri pada Selasa (28/3), kata Noor Hisham.

Panitia tersebut melibatkan 12 kementerian, semua kantor menteri besar dan ketua menteri, serta Departemen Wilayah Federal untuk menentukan kebijakan dan strategi pencegahan dan pengendalian demam berdarah di Malaysia.

Ia mengatakan setiap lapisan masyarakat perlu mengambil tanggung jawab dan bertindak secara proaktif dalam usaha membantu mengurangi angka kasus DBD.

Masyarakat hingga di level rukun tetangga diminta menggerakkan komunitas untuk melakukan aktivitas "cari dan musnahkan" sarang nyamuk Aedes aegypti secara terjadwal.

Baca juga: Anwar Ibrahim dan Xi Jinping bahas perdagangan hingga kemiskinan
Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim shalat Jumat di Masjid Dongsi di Beijing

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023