Jakarta (ANTARA) - Striker tim nasional Indonesia U-20 Arkhan Kaka buka suara tentang nasib kariernya di sepak bola jika nantinya Indonesia terkena sanksi dari Federation Internationale de Football Association (FIFA).

Pemain muda tim Persis Solo mengaku belum ada rencana spesifik tentang nasib karier sepak bolanya karena masih menunggu sanksi apa yang akan diberikan FIFA untuk sepak bola Indonesia.

“Untuk saya sendiri saya belum tahu bagaimana ke depannya. Kita kan juga belum tahu sanksinya dari FIFA ini seperti apa. Pokoknya saya pengen berkarir di luar negeri,” kata Arkhan, ketika ditemui awak media di depan FX Sudirman, Jakarta, Jumat.

Baca juga: Shin Tae-yong penasaran kemampuan pemain terbaik timnas U-16
Baca juga: Kiper timnas U-20 berharap Indonesia tidak disanksi FIFA


Saat hadir di acara aksi "Aksi Duka 1 Juta Pita Hitam untuk Timnas dan Piala Dunia U-20" bersama rekan timnasnya yang berposisi sebagai kiper Aditya Arya Nugraha, Arkhan tak bisa menyembunyikan kesedihannya karena gagal tampil di Piala Dunia U-20.

“Reaksinya sedih dan kecewa juga. Karena mau sebentar lagi tapi tiba-tiba gagal begitu saja,” kata Arkhan menambahkan.

Dalam kesempatan yang sama, striker 15 tahun itu juga menanggapi perkataan segelintir orang yang mengatakan bahwa Garuda Nusantara dapat bermain di Piala Dunia U-20 melalui jalur yang mudah karena berstatus sebagai tuan rumah.

“Mereka tidak tahu ya karena mereka juga orang awam kita yang lebih mengetahui olahraga dan kita sebagai pemain lebih mengenal,” kata Arkhan menjelaskan.

Pemilik nama lengkap Arkhan Kaka Putra Purwanto itu merupakan pemain timnas U-20 termuda karena baru berusia 15 tahun.

Anak dari mantan pesepak bola Purwanto Suwondo itu naik tingkat dengan masuk skuad Garuda Nusantara setelah penampilan gemilangnya bersama timnas U-17 di bawah asuhan Pelatih Bima Sakti di kualifikasi Piala Asia U-17 tahun lalu.

Baca juga: Aksi 1 juta pita hitam digelar untuk beri simpati pada timnas U-20
Baca juga: Shin Tae-Yong tak mampu berkata-kata terkait Piala Dunia U-20


Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023