Misalnya (kemacetan) di Bali wilayah Selatan, termasuk Kuta dan sekitarnya, juga Ubud dan Bedugul. Jadi masyarakat Bali sendiri kan libur, pasti akan berwisata ditambah lagi masyarakat yang memang berniat ke Bali untuk berwisata
Denpasar (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Bali selain mengantisipasi kepadatan yang disebabkan oleh mudik Lebaran 2023, turut mengantisipasi kemacetan di obyek wisata saat libur Lebaran atau Idul Fitri 1444 Hijriah.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Bali Nyoman Sunarya di Denpasar, Jumat, mengatakan untuk mudik telah disiapkan pos pelayanan, pos pantau, dan pos terpadu, sementara yang tak kalah penting adalah potensi di obyek wisata saat libur panjang.

"Misalnya (kemacetan) di Bali wilayah Selatan, termasuk Kuta dan sekitarnya, juga Ubud dan Bedugul. Jadi masyarakat Bali sendiri kan libur, pasti akan berwisata ditambah lagi masyarakat yang memang berniat ke Bali untuk berwisata," kata dia.

Kepada media, pejabat Dishub Bali itu menjelaskan umumnya puncak kepadatan di obyek wisata akan terjadi pada rangkaian hari libur, bukan puncak Idul Fitri. Namun tak menutup kemungkinan beberapa titik ramai seperti obyek Pura Besakih yang bertepatan dengan upacara Ida Bathara Turun Kabeh.

Sementara itu untuk kemacetan saat mudik Lebaran, Dishub Bali memprediksi akan terjadi kepadatan pada 19 April 2022, meskipun sejak pekan ini angkutan yang menyeberang melalui Pelabuhan Gilimanuk sudah mulai mengalami peningkatan.

Baca juga: Dishub Denpasar pantau wisatawan saat Lebaran

Menurutnya, pada hari pertama cuti Lebaran akan dipadati oleh masyarakat yang berangkat dari Bali menuju wilayah selain Jawa Timur, sementara biasanya untuk keberangkatan menuju Jawa Timur baru akan ramai 1-2 hari menjelang Idul Fitri.

Untuk mengantisipasi kemacetan baik karena mudik maupun berwisata, Dishub Bali menyiapkan rekayasa lalu lintas dan bersama kepolisian yang mengatur pos pengamanan.

Kepada masyarakat diharapkan agar mencari informasi terkait kepadatan lalu lintas atau berkaca dari kondisi sebelumnya untuk meminimalisasi kemacetan dan penumpukan di penyeberangan.

"Kami mengharapkan masyarakat untuk memilih waktu berangkatnya, gunakan informasi yang ada, pahami kemacetan itu, kalau sudah macet jangan dipaksakan. Kalau harus istirahat silahkan di rest area, manfaatkan untuk itu," ujarnya.

Selain itu kejadian menonjol saat mudik di Bali, kata dia, biasanya diisi oleh kecelakaan pemudik yang menggunakan sepeda motor, sehingga diharapkan masyarakat menggunakan angkutan umum yang ada karena telah dilakukan ramp check untuk memastikan keamanannya.

Baca juga: Bali dirikan 20 posko terpadu Lebaran

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023