Shenyang, China (ANTARA) - Pembangunan proyek kimia besar, yang merupakan inisiatif investasi bersama oleh China dan Arab Saudi, dimulai pada hari Rabu di Kota Panjin di Provinsi Liaoning, timur laut China.

Total investasi dalam proyek ini mencapai 83,7 miliar yuan (1 yuan = Rp2.190) atau sekitar 12,2 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.062). Dari total investasi tersebut, Saudi Aramco memiliki saham sebesar 30 persen, sementara North Huajin Chemical Industries Group Corporation dan Panjin XinCheng Industrial Group masing-masing memegang saham sebesar 51 dan 19 persen.

Setelah mulai beroperasi, proyek ini diperkirakan akan menjadi basis industri kimia murni (fine chemical) dan petrokimia kelas dunia di China.

Perusahaan patungan Huajin Aramco Petrochemical Company (HAPCO) akan rampung pada 2025 dan diperkirakan akan memiliki kapasitas penyulingan minyak tahunan sebanyak 15 juta ton, dan kapasitas produksi tahunan sebanyak 1,65 juta ton etilena dan 2 juta ton P-xylene (PX).

Menurut Yan Zhe, wakil manajer umum Norinco Group, perusahaan induk dari North Huajin Chemical Industries Group Corporation, setelah rampung proyek ini akan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar lebih dari 100 miliar yuan, dengan total laba lebih dari 10 miliar yuan dan pendapatan pajak lebih dari 20 miliar yuan.

"Kompleks ini merupakan fondasi penting dari upaya kami untuk mendukung sektor hilir terintegrasi kelas dunia di China," kata Mohammed Al-Qahtani, Wakil Presiden Eksekutif Saudi Aramco, pada upacara peletakan batu pertama.

Kota Panjin telah membangun jalur laut dalam yang diperlebar dengan kapasitas 100.000 ton, sebuah dermaga minyak mentah berkapasitas 300.000 ton, dan pabrik pengolahan limbah dengan kapasitas pengolahan 60.000 ton per hari untuk mendukung proyek tersebut.

Delapan dermaga tempat berlabuh dan jalur kereta api khusus telah disediakan untuk proyek tersebut, demikian Xinhua dikutip pada Sabtu.


 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023