Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping menyampaikan kepada Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong selama pertemuan di Beijing, Jumat (31/3), bahwa hubungan China dan Singapura bisa menjadi semacam benchmark atau patokan untuk kawasan.

"China siap bekerja sama dengan Singapura untuk membangun 'saluran' lebih jauh melalui laut dan darat," kata Xi seperti dikutip dari stasiun televisi China CCTV.

Selama pertemuan tersebut, Xi menegaskan bahwa hegemoni dan intimidasi harus dilawan dan tidak ada satu negara pun boleh merampas hak rakyat Asia untuk mengejar kehidupan yang lebih baik. Xi tidak menyebut negara ketiga yang dimaksud.

Sambutan hangat untuk Lee, yang bertemu Xi secara langsung di Bangkok pada November lalu, datang di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan negara Barat, terutama Amerika Serikat, yang disebabkan oleh isu perang Ukraina dan masalah hak asasi manusia.

"Negara lain harus bisa menerima bahwa China sekarang bukanlah China yang dulu," kata Lee dalam wawancara dengan CCTV sebelum berkunjung ke Beijing.

"(China) sekarang lebih makmur, memberikan banyak kontribusi terhadap ekonomi dunia, mempunyai suara dalam hubungan dunia internasional dan banyak lagi," katanya.

China dan Singapura sepakat untuk meningkatkan kerjasama perdagangan bebas pada tahun ini berdasarkan negosiasi protokol yang ditandatangani pada 2018, demikian pernyataan bersama yang diterbitkan oleh situs Kementerian Luar Negeri China, Sabtu.

Kunjungan Lee ke Beijing adalah kunjungan terakhir sejak 2019, yaitu sebelum pandemi COVID merebak.

Sumber: Reuters

Baca juga: PM Singapura melawat ke China
Baca juga: Presiden China dan pemimpin ASEAN janji tingkatkan kerja sama

Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023