"Berdasarkan data yang dirilis BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, potensi cuaca ekstrem itu berupa curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Senin.
Menurut dia, cuaca ekstrem pada Selasa (4/4) berpeluang meliputi wilayah Kabupaten Cilacap, Kebumen, Temanggung, Wonosobo, Purbalingga, Banyumas, Banjarnegara, Semarang, Salatiga, Boyolali, Batang, Pekalongan, Magelang, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Brebes, dan sekitarnya.
Pada Rabu (5/4), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Salatiga, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sragen, serta Kabupaten dan Kota Magelang.
Selanjutnya, kondisi cuaca ekstrem diprakirakan meliputi Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Magelang, Klaten, Karanganyar, Pati, Kudus, dan Blora pada Kamis (6/4).
Teguh menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, potensi cuaca ekstrem timbul karena adanya pola belokan angin dan pertemuan angin di wilayah Jawa Tengah.
"Selain itu, hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Jawa Tengah dan labilitas udara yang cukup labil serta kelembapan udara yang cukup basah berpotensi menyebabkan hujan sedang-lebat yang dapat disertai dengan petir serta angin kencang di beberapa wilayah Jawa Tengah," katanya.
Dia mengimbau warga mewaspadai kemungkinan terjadi bencana akibat kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, hujan es, dan angin kencang atau angin puting beliung selama Selasa (4/4) hingga Kamis (6/4).
Baca juga:
BMKG keluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama 3-5 April
BMKG: Waspadai potensi cuaca ekstrem pada masa peralihan musim
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023