Kuala Lumpur (ANTARA) - Beberapa perusahaan terkemuka asal China akan menjadikan Malaysia sebagai pusat kegiatan mereka di kawasan, kata Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Putrajaya, Senin.

“Saya merasa ada gelombang baru tentang citra Malaysia dan harapan (terhadap) Malaysia. Karena ada beberapa perusahaan terkemuka...  yang memutuskan akan menjadikan Malaysia sebagai hub regional mereka,” kata Anwar di depan jajaran Departemen Perdana Menteri.

Anwar mengatakan Malaysia harus mempertahankan kecepatan pengurusan administrasi atau tata kelola agar citra baik tersebut membawa negara ke masa depan yang lebih cerah.  

Ia mengatakan telah mengusulkan agar perusahaan-perusahaan asal China yang akan berinvestasi di Malaysia untuk mengambil pekerja lokal yang memang memiliki keahlian yang dibutuhkan.

“Jika teridentifikasi tenaganya kurang, maka kami langsung menyetujui (membawa tenaga kerja dari China) dengan syarat dia membuktikan ada upaya awal untuk merekrut anak-anak lokal,” ujar Anwar.

Ia juga mengatakan meminta agar perusahaan-perusahaan tersebut nantinya mendahulukan memberi pelatihan pekerja lokal, sebelum memutuskan membawa profesional dari China.

“Alhamdulillah kalau kita tegas soal ini mereka sambut dengan baik,” kata Anwar.

Anwar Ibrahim bersama sejumlah menterinya melakukan lawatan resmi ke China selama tiga hari pada pekan lalu. Sebanyak 19 nota kesepahaman antara perusahaan Malaysia dan China ditandatangani usai serangkaian sesi forum bisnis dengan tokoh-tokoh bisnis. 

Jumlah komitmen investasi yang disepakati mencapai 170 miliar ringgit (RM) atau sekitar Rp576.16 triliun. Angka tersebut, menurut Anwar, tertinggi sejauh ini, dengan fokus pada sektor teknologi hijab dan ekonomi digital.


Baca juga: PM Anwar dan Presiden Xi sempat bahas Laut China Selatan dan Myanmar

Baca juga: Anwar Ibrahim dan Xi Jinping bahas perdagangan hingga kemiskinan


 

Nilai transaksi properti Malaysia naik US$40 miliar pada 2022

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023