Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Manokwari, Provinsi Papua Barat siap mempromosikan kerajinan tangan narapidana Lembaga Pemasyarakatan(Lapas) Kelas IIB Manokwari. 

Kesediaan Pemkab Manokwari mempromosikan kerajinan tangan hasil karya para narapidana, ditandai penandatanganan perjanjian kerja sama antara Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) dengan Lapas Kelas IIB Manokwari, Sabtu. 

Kepala Disparpora) Manokwari, Immanuel H Pangariban di Manokwari, Sabtu, mengatakan kerja sama itu merupakan wujud dukungan pemerintah daerah terhadap program pembinaan narapidana maupun tahanan selama menjalani masa hukuman.

"Nanti kita akan promosikan hasil karya anak-anak binaan dalam kegiatan pariwisata dan UMKM seperti pameran UMKM dan lainnya," kata Immanuel.

Menurut dia, karya kreatif yang diproduksi  warga binaan Lapas Kelas IIB Manokwari bermotif asli Papua dan layak untuk dipromosikan.

Hasil karya tersebut sangat menunjang upaya pemerintah daerah dalam pengembangan destinasi pariwisata di Kabupaten Manokwari.

"Warga binaan nantinya membantu menyiapkan suvenir ciri khas Papua," jelas dia.

Immanuel menuturkan bahwa kerajinan tangan dari warga binaan telah diikutkan pada pameran ASEAN Tourism Forum yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 2-5 Februari 2023.

Pemerintah daerah senantiasa mendukung peningkatan kapasitas warga binaan agar karya kreatif yang dihasilkan semakin berkualitas.

"Nanti kita ikutkan dalam pelatihan dan juga pameran-pameran lokal," jelas dia.

Kepala Lapas Kelas IIB Manokwari Jumadi mengatakan selain melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah, pihaknya telah membangun galeri sebagai wadah menyimpan karya kreatif dari warga binaan seperti miniatur rumah adat Suku Arfak atau rumah kaki seribu, ukiran, gantungan kunci, dan tas tradisional Noken.

"Supaya hasil kerja dari warga binaan bisa didistribusikan ke masyarakat melalui pemerintah daerah," ujar Jumadi.

Lapas, kata dia, mendukung wacana pemerintah daerah mengurangi penggunaan kantong plastik dengan Noken pada pusat perbelanjaan.

Dukungan yang dimaksud adalah meningkatkan jumlah produksi Noken dari warga binaan guna menjawab permintaan Noken dari ritel modern. "Produksi dari warga binaan nanti ditampung oleh Dinas Pariwisata Manokwari," terang Jumadi.

Ia menambahkan Lapas juga sudah melakukan penandatangan kerja sama dengan Pondok Pesantren Salayah terkait penyediaan tenaga pengajar dalam pembinaan kerohanian warga binaan beragama Islam.

"Nanti kurikulum yang kita pakai itu kurikulum dari pondok pesantren," pungkas dia.

Penandatangan kerja sama yang dilakukan Kepala Disparpora Manokwari Immanuel H Pangariban dan Kepala Lapas Kelas IIB Manokwari Jumadi, turut disaksikan Bupati Manokwari Hermus Indou, Wakil Bupati Manokwari Edi Budyo, serta Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Dannie Firmansyah.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023