Tap belum begitu banyak yang berminat sebab harganya masih lebih tinggi dari kantong plastik konvensional. Perbandingan harganya sekitar 60 persen

Jakarta (ANTARA News) - Kantong plastik berbahan dasar singkong yang lebih ramah lingkungan mulai dipasarkan sebagai alternatif pengganti kantong plastik dari bahan minyak bumi.

"Kita mulai riset empat tahun lalu dan secara komersil baru pada 2012 kantong plastik berbahan singkong kita pasarkan," kata konsultan tehnik PT Inter Aneka Lestari Kimia, Asmuwahyu Saptorahardjo di Jakarta, Selasa.

Saat ini perusahaan tersebut sudah memproduksi 300 ton kantong plastik berbahan singkong yang dihasilkan dari perkebunan di Lampung dengan merek Enviplast.

Hasil penelitian yang dilakukan perusahaan membuktikan bahwa kantong plastik dari singkong ini terurai dalam jangka 3-6 bulan di lingkungan alami.

Kantong plastik ini merupakan polimer biodegradable, yang dapat terurai di alam dengan bantuan mikroorganisme dan air.

Sisa uraiannya menjadi kompos yang aman untuk lingkungan serta makhluk hidup. Hasil uraian kantong plastik ini adalah karbondioksida (CO2), air (H2O) dan biomasa.

Kantong plastik dari singkong yang terurai di dalam tanah, akan menambah kemampuan tanah untuk mengikat air, sehingga meningkatkan daya serap air dari tanah.

Selain oleh mikroorganisme, kantong plastik ini juga dapat dimakan oleh binatang seperti serangga, siput, serta hewan kecil lainnya, baik di darat maupun di air, tanpa menimbulkan akibat buruk seperti efek racun atau bahaya lainnya.

Kantong ini juga tidak menghasilkan gas kimia berbahaya atau residu lelehan bila dibakar.

Kantong plastik berbahan dasar singkong ini dinilai sebagai solusi untuk masalah sampah plastik dan terbebas dari dampak negatif terhadap lingkungan.

Namun, Asmuwahyu menuturkan saat ini pasar yang baru menerima penggunaan kantong plastik berbahan singkong tersebut masih terbatas yakni rumah sakit dan hotel.

(D016)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2012