Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Badan Tim Nasional Esports SEA Games ke-32 Kamboja 2023 Christian Suryadi mengatakan persiapan timnas esports Indonesia menjelang pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara itu mencapai 80 persen.

“Di H-28 (jelang SEA Games), persiapan kami sudah di 80 persen. Kami sudah menyiapkan simulasi selama pelatnas, dan membiasakan apa yang mungkin akan terjadi (di turnamen) sehingga mereka sudah terbiasa,” kata Christian saat ditemui di Jakarta, Senin.

Selain itu, hal lain seperti makanan hingga hal-hal kecil lainnya turut menjadi perhatian. Bahkan aspek nutrisi, dokter, hingga psikolog pun tak luput dari perhatian.

Setidaknya ada 40 atlet esports yang akan diberangkatkan ke Kamboja pada awal Mei. Skuad Merah Putih pun dijadwalkan akan mulai bertanding pada 8 hingga 15 Mei.

Christian menuturkan pihaknya mengaku masih memerlukan dukungan penuh dari semua stakeholder seperti penggemar, pemerintah, dan lainnya, supaya bisa menjadi juara umum.

“Mereka sudah melalui seleksi panjang dengan head coach yang melakukan analisa dan tryout banyak, sehingga bisa terpilih 40 atlet yang akan diberangkatkan nanti ke Kamboja,” tambahnya.

Baca juga: Pelatih: Pelatnas esports fokus pada ketahanan hingga nutrisi atlet

Christian mengaku optimistis tren positif dari timnas esports Indonesia saat berlaga di SEA Games Vietnam tahun bisa berlanjut, dimana sebanyak dua emas, tiga perak, dan satu perunggu berhasil diraih.

Ia berharap, Indonesia yang menargetkan menjadi juara umum pada cabang esports, bisa mendapatkan setidaknya minimal empat medali emas dan dua perak di Kamboja.

“Pada kesempatan kali ini kita belajar kekurangan dan kelebihan, cara kita untuk improve di pelatnas agar bisa menjadi juara umum. Target dari Kemenpora dan PB ESI adalah juara umum di SEA Games Kamboja. Itulah target kita bersama,” katanya.

Adapun saingan terbesar di kawasan Asia Tenggara tahun ini adalah Kamboja, Vietnam, dan Filipina.

Di sisi lain, Christian mengatakan pihaknya juga menyiapkan training camp di China dan Korea Selatan, berkolaborasi dengan perusahaan dan asosiasi teknologi serta gaming terkait di kedua negara tersebut.

“Karena bukan cuma hardware yang harus disiapkan, tapi lawan yang sepadan juga. Mereka nanti akan melawan tim lokal dan kelas dunia, pertandingannya akan dibuat private, untuk kepentingan taktik atau strategi kita,” pungkas Christian.

Baca juga: Lima ikon pariwisata Indonesia hadir di PUBG Mobile
Baca juga: Timnas esports targetkan empat emas di SEA Games Kamboja


Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023