Beberapa sumber menyebutkan ada 13, 15, 20, dan 21 orang belum ditemukan. Para gurandil tidak mengaku dan mengenal semuanya,"
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban penambang emas di Sukabumi yang masih tertimbun, masih simpang siur.

"Beberapa sumber menyebutkan ada 13, 15, 20, dan 21 orang belum ditemukan. Para gurandil tidak mengaku dan mengenal semuanya," kata Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers BNPB yang diterima di Jakarta, Selasa malam.

Kepolisian setempat, katanya, masih mengembangkan informasi yang benar.Hujan deras di kawasan Gunung Buleud menyebabkan longsor di Kampung Cibangbang, Desa Sirnaresmi, Kec. Cisolok, Kab Sukabumi pada Senin pukul 17.00 WIB.

Longsor menimbun pencari emas ilegal yang melakukan penggalian.

Ia mengatakan hingga kini korban akibat longsor tercatat 2 orang meninggal, yaitu Yanto, 21 tahun, warga Kampung Pasirceuri, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, dan Aep, 45 tahun, warga Kampung Cireksa RT 03/02, Desa Cibenda, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.

"Tadi siang Tim SAR gabungan menemukan seorang tewas di dekat sungai sekitar lokasi. Namun korban bukan gurandil (pencari emas ilegal), tetapi orang yang tidak waras yang dilaporkan hilang," ujar dia.

Ia menambahkan sebanyak dua orang belum ditemukan yaitu Dana dan Opik. Enam orang ditemukan selamat yaitu Henda (20) dan Bayu (20) warga Kampung Pasir Talaga Desa Cicadas Kec Cisolok, Anda (18) warga Kampung Bojong Desa Cicadas Kec.Cisolok, Entis alias Sonjaya (48) warga Kampung Mulyasari, Desa Cikadu Kec.Cibeber Kab Lebak Banten, Heri (22), warga Kampung Pasirtalaga Desa Cicadas Kec.Cisolok (dirawat di RSUD Palabuhanratu) dan Asep, warga setempat.

BPBD Sukabumi masih melakukan pendataan dan memberikan bantuan makanan siap saji 200 nasi bungkus per hari bagi para tim SAR gabungan yang terdiri TNI, Polri, Basarnas, BPBD, Tagana, relawan dan masyarakat.

Sore hari evakuasi dihentikan karena hujan deras yang dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Pencarian dilakukan manual dengan peralatan seadanya. Kendaraan alat berat tidak dapat diturunkan karena lokasi berada di perbukitan.

(A063/H-KWR)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2012