Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan revitalisasi kawasan Monumen Nasional (Monas) dengan menanam kembali 300 Pohon yang sebelumnya sempat ditebang di era Gubernur DKI Anies Baswedan.

"Jadi gini, kita ini kan spirit-nya hijau ya. Itu ada lebih dari 300 pohon yang nanti akan ditanam dan kita juga tidak akan sembarangan take out pohon. Kita tanam lagi," kata Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa.

Baca juga: Ketua DPRD: Anggaran revitalisasi Monas bukan untuk penebangan

Selain itu, Afan menjelaskan bahwa kondisi pohon-pohon di Monas juga bakal diperiksa untuk melihat apakah pohon dalam kondisi sehat atau rapuh.
 
"Kalau kita men-take out, kita pasti sudah dilakukan USG terlebih dahulu. Jadi di-USG itu akan ketahuan pohonnya sebetulnya masih di posisi sehat atau nggak. Kalau pohon nggak sehat, itu pasti rapuh di dalamnya. Kalau dia rapuh, yang berbahaya ketika ada angin kencang bisa roboh dan mencelakai orang. Makanya di mana pun lokasi kita men-take out itu pasti screening-nya lewat USG terlebih dahulu, nggak asal," jelas Afan.

Adapun Pemprov DKI baru melakukan revitalisasi Monas tahun ini karena harus menyelesaikan proyek sodetan. Sehingga, program yang menjadi prioritas harus diselesaikan satu per satu.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa pihaknya akan merevitalisasi Monas dengan menambah penghijauan menjadi 64 persen.
 
"Intinya, konsep ini adalah menambah hijau, mulai dari yang awalnya 50 persen menjadi 64 persen, dan tadi pak menteri PUPR dan sesmen BUMN sudah memberikan tambahan arahan dan ini akan kami bawa ke Kementerian Sekretaris Negara untuk di-approval dan ditindaklanjuti," kata Heru.

Baca juga: Heru dan Menteri PUPR bahas revitalisasi Monas menjadi lebih hijau

Baca juga: Monas & gedung perkantoran padamkan lampu 1 jam untuk Aksi Lingkungan

Baca juga: SKPD harusnya diperiksa terkait penebangan pohon Monas

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2023