Pementasan tersebut merupakan bagian dari Saharat Ramadhaniyah, atau pagelaran budaya tahunan yang dilaksanakan pada malam-malam Ramadhan atas undangan dari Kementerian Kebudayaan Mesir dan Cairo Opera House.
’’Saharat Ramadhaniyah bukan hanya pagelaran seni budaya tetapi refleksi dari eratnya hubungan Indonesia dan Mesir,’’ kata Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dalam keterangan tertulis KBRI Kairo, Selasa.
“Semoga ke depan semakin banyak warga Mesir mengenal bahkan berkunjung untuk menikmati kekayaan alam dan budaya Indonesia,’’ tutur Lutfi, menambahkan.
Pascapandemi COVID-19, ini adalah kali kedua KBRI Kairo turut berpartisipasi dalam pementasan seni budaya tersebut.
Para penonton dan tamu undangan disuguhi aneka penampilan seni budaya Indonesia, antara lain Tari Rapai Geleng dari Aceh, Tari Zapin dari Tanah Melayu, Funky Papua dari Papua, Tari Batin Kemuning dari Riau, dan Tari Kecak dari Bali.
Lagu tradisional Indonesia dari berbagai daerah di Kalimantan Selatan, Aceh, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Barat, Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah juga ditampilkan.
Lantunan shalawat yang merdu menambah kesyahduan malam Saharat Ramadhaniyah, menurut keterangan itu.
Selama lebih dari satu jam, kolaborasi tim kesenian Indonesia memukau sekitar 300 orang penonton yang hadir, kata KBRI Kairo.
Para tamu undangan, kata KBRI, memberikan tepuk tangan meriah kepada para penampil yang merupakan mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al Azhar di Kairo, Mesir.
Baca juga: Produk makanan dan minuman Indonesia hadir di Hace Hotel Expo Mesir
Baca juga: Indonesia dapat tambahan kuota beasiswa dari Al Azhar Mesir
Kemenlu buka Program Beasiswa Seni Budaya Indonesia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023