Denpasar (ANTARA News) - Nasihat "berkendaralah pelan-pelan agar hemat bahan bakar" tidak sepenuhnya benar, karena esensi berkendara hemat adalah bagaimana cara si pengemudi menghindari segala hal yang sia-sia.

Mengemudi dengan normal pun sebenarnya sangat memungkinkan hemat bahan bakar, asalkan, pengemudi bisa membatasi atau meminimalkan hal yang sia-sia pada saat mengemudi, menurut pebalap Jepang yang sudah berkali-kali menjuarai reli Dakar, Hiroshi Masuoka.

"Bukan cuma sekedar mengemudi dengan pelan-pelan, tetapi juga harus dipikirkan nilai efisiensi energi secara keseluruhan. Seberapa banyak bahan bakar yang terpakai, bisa tergantikan dengan seberapa jauh jarak yang telah ditempuh," kata Masuoka disela acara "Mirage Eco Smart Drive - The Reality Challenge" di Tanjung Benoa, Bali, 9-12 Desember 2012.

Pemakaian bahan bakar saat berkendara sangat dipengaruhi oleh jenis kendaraan yang digunakan, jenis mesin dalam kendaraan, koefisiensi hambatan udara, jumlah penumpang, lingkungan berkendara, dan tentunya teknik mengemudi.

Dalam acara yang digelar oleh agen pemegang merk mobil Mitsubishi, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors, itu juara pertama reli Dakar tahun 2002 dan 2003 itu memaparkan bagaimana cara berkendara hemat.

Berikut tips berkendara hemat dari Hiroshi Masuoka:

1. Pastikan bahwa kendaraan dalam kondisi baik, tekanan angin ban sesuai dengan yang dianjurkan, saringan udara tidak kotor/mampat, oli mesin dalam kondisi baik, oli transmisi baik, dan kondisi spark plug masih baik. Kenapa penting, karena hal-hal itu sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Perawatan mobil yang buruk dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi boros.

2. Hindarilah kemacetan atau bepergian pada jam-jam lalu lintas macet. Berkendara sering berhenti-jalan-berhenti (stop & go) mengakibatkan borosnya konsumsi bahan bakar. Perkirakan dengan cermat rute untuk menghindari kemacetan, karena kemacetan bisa menaikkan konsumsi bahan bakar hingga 30 persen di rute yang sama. Jika perlu dan ada, gunakan car navigation (GPS) untuk membantu perjalanan.  

3. Tekanlah pedal gas secara perlahan ketika akselerasi. Hindari sering menekan lalu melepas gas (mengayun-ayun) saat mobil berjalan konstan. Akselerasi serta deselerasi ketika gas diayun bisa memperboros konsumsi bahan bakar. Pertahankan injakan pedal gas pada saat kecepatan kendaraan konstan.

4. Jangan berakselerasi dengan menaikkan putaran engine (rpm) telalu tinggi. Ada dua cara berakselerasi, pertama dengan menekan pedal gas hanya 1/5 dari tekanan penuh. Teknik ini dinamai "percepatan santai". Cara kedua menekan pedal gas 1/3 dari tekanan penuh, dan teknik itu disebut "percepatan bergegas".

5. Jaga jarak aman dengan kendaraan di depannya. Dengan menjaga jarak aman, pengemudi dapat menyesuaikan diri secara baik dengan gerakan mobil di depannya. Pandangan pun lebih bebas serta mudah memperhitungkan manuver mobil. Dengan demikian pengendara tidak terjebak melakukan percepatan-percepatan yang tidak perlu.

6. Pastikan menggunakan engine brake pada saat memperlambat kendaraan. Mobil-mobil sekarang kebanyakan sudah dilengkapi sistem pompa injeksi (jet/nozzle) bahan bakar. Sistem ini akan menghentikan suplai bahan bakar pada saat engine brake, jadi sangat bermanfaat untuk penghematan bahan bakar. Meskipun metode penghentikan bahan bakar saat engine brake pada setiap mobil berbeda-beda.

7. Jangan terlalu lama memanaskan mesin mobil. Bila Anda memanaskan mesin mobil selama 3 menit berarti telah membuang percuma sekitar 100cc bahan bakar. Perlu dipahami bahwa 15 detik setelah anda menghidupkan mesin, oli mesin sudah bersirkulasi ke seluruh bagian-bagian mesin pada mobil.

8. Hindari berkendara hanya untuk jarak yang terlalu dekat, atau lebih baik Anda jalan kaki. Bila tempat yang dituju sangat dekat, berarti mesin yang baru mulai panas, kemudian Anda matikan dan kembali dingin. Sementara untuk memanaskan kembali mesin yang sudah mulai mendingin diperlukan sekitar 50cc bahan bakar yang tidak terpakai optimal.

9. Jangan membebani kendaraan dengan beban berlebih. Membebani mobil dengan melebihi berat isi maksimum penumpang akan membuat berat total kendaraan bertambah, mempengaruhi kinerja rem, mempersulit pengendalian, serta memperburuk konsumsi bahan bakar. Semakin ringan 100kg beban pada kendaraan, pemakaian bahan bakar pun bisa dihemat sekitar 3 persen.

10. Periksalah selalu tekanan angin ban. Setiap kali roda bergulir, permukaan roda yang menapak pada jalan akan menopang berat kendaraan yang disertai perubahan bentuk tapak ban. Itu disebut sebagai resistansi gulir (tahanan gulir). Tekanan angin yang kurang mengakibatkan tahanan gulir membesar dan menyebabkan konsumsi bahan bakar lebih boros.

11. Pergunakan AC mobil dengan efektif. Mobil-mobil cc kecil akan kehilangan sekitar 10 persen pemakaian bahan bakarnya untuk AC. Agar AC cepat bekerja efektif, bukalah pintu mobil untuk mengeluarkan udara panas, baru kemudian menyalakan AC. Dengan alasan kenyamanan banyak mobil sudah ber-AC pintar (Auto AC), tapi penyetelan AC pada manual-mode akan menghemat bahan bakar. Atur tinggi rendah suhu AC menyesuaikan kondisi temperatur udara di sekitarnya.

(*)
Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012