Bengkulu (ANTARA News) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu mencatat selama 2012 sebanyak 10 orang warga daerah itu digigit hewan yang positif mengidap rabies.

"Pada tahun ini sebanyak 10 orang digigit anjing dan kucing yang positif terjangkit rabies. Jumlah tersebut jauh meningkat dibandingkan tahun lalu yakni sebanyak satu orang," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Arif Gunadi, Jumat.

Ia mengatakan, kasus gigitan hewan rabies tersebut mulai terjadi pada Juli 2012. Pada bulan itu tiga warga di Kecamatan Sungai Serut digigit seekor kucing yang mengidap rabies. Lalu Pada Agustus seekor anjing yang mengidap rabies menggigit seorang warga di Kecamatan Ratu Agung.

Pada Agustus 2012 tersebut seekor anjing pengidap rabies kembali menggigit lima warga di Kecamatan Ratu Samban. Kasus gigitan anjing rabies terakhir terjadi pada Desember dengan korban satu orang. Selain menggigit manusia, anjing rabies juga menggigit seekor rusa di kecamatan Selebar.

"Dari kasus gigitan hewan pengidap rabies yang dilaporkan pada kami tersebut, kami imbau warga hendaknya waspada karena selama ini belum pernah terjadi adanya kucing pengidap rabies yang menggigit manusia," ujarnya.

Untuk mengantisipasi hewan yang mengidap rabies tersebut Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu berupaya memvaksinasi 6.860 ekor hewan penular rabies selama 2012 menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah.

Selain vaksinasi, pada 2012 juga dilakukan pengendalian perkembangan sebanyak 370 anjing liar di daerah itu untuk mencegah penularan virus rabies.

Jumlah tersebut merupakan pencapaian dari target pengendalian perkembangan sebanyak 400 ekor anjing liar dari 9.375 hewan yang berpotensi menularkan virus rabies yakni anjing, kucing dan kera.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Mixon Syahbuddin menyarankan apabila digigit hewan terduga rabies hendaknya hewan tersebut jangan dibunuh, jika berhasil ditangkap harus diobservasi selama 10-15 hari.

"Bila lukanya berisiko tinggi yaitu luka gigitan berada di daerah dari bagian bahu hingga kepala yang dekat dengan pusat syaraf harus segera disuntikkan vaksin tetapi bila risikonya rendah tidak perlu disuntikkan vaksin, hanya menunggu hasil observasi," ujarnya. (ANT)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012