Tokyo (ANTARA News) - Setelah diselamatkan dari penculikan dan mendadak mengetahui bahwa perdana menteri adalah ayah kandungmu, Anda baru sadar hidup Anda berada dalam bahaya. Anda pun diperkenalkan dengan sejumlah pengawal tampan, tetapi Anda harus memilih siapa yang harus melindungi Anda selama 24 jam sehari.

Itu adalah skenario dari beragam peran "love-games" yang baru-baru ini populer di Jepang. Para perempuan dapat menghabiskan waktu untuk memilih siapakah Si Dia yang tepat untuk mereka tanpa harus berinteraksi secara nyata dengan manusia, meskipun angka perkawinan di Jepang menurun.

"Dalam game, Anda adalah perempuan kesepian dan menjadi pusat perhatian seluruh lelaki," kata "han-kura", perempuan 37 tahun wanita karir yang menggunakan nama alias itu pada blog yang didedikasi untuk game-game semacam itu.

Game role-playing itu memiliki karakter yang berdasarkan peran-peran khas manga Jepang, dengan para lelaki elegan dan semampai.

Para pemain menjadi pemeran utama dan memilih lelaki idaman dari beberapa karakter "pangeran impian", mereka pun menjalani hubungan lewat pilihan-pilihan yang tersedia dalam alur cerita.

Game yang dapat dimainkan dalam ponsel pintar itu populer terutama pada kalangan wanita karir lajang usia 30an yang merasa tidak punya cukup waktu atau tenaga untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis karena kesibukan kerja, kata Kana Shimada, novelis yang menulis perempuan modern dan hubungannya dengan lawan jenis seperti dikutip Reuters.

"Itu memang virtual, tapi bila itu 'pacar dari game', Anda dapat menikmatinya kapanpun Anda mau," kata Shimada. "Game itu membuat Anda merasakan naik turunnya rasa yang Anda dapat dari jalinan kasih di dunia nyata sehingga perempuan pun ketagihan memainkan itu."

Game tersebut memiliki beberapa episode yang masing-masing tarifnya 500 yen (5.98 dolar).

Pertumbuhan ponsel pintar turut andil bagi meroketnya popularitas game tersebut karena sifatnya yang portabel dan privat, kata Nozomi Wada, editor AppBank, situs yang mengulas aplikasi ini.

"Alasan terbesar mengapa aplikasi itu populer adalah para pengguna seperti saya dapat bermain secara diam-diam tanpa seorang pun tahu," kata "han-kura".

Sekitar 10 pembuat berlomba menggelontorkan versi baru dengan karakter tambahan dan kisah baru. Untuk bisa sukses, pembuat game harus benar-benar maksimal "menyihir" para pemain.

"Jika temanya fantasi, maka harus benar-benar berisi ilusi," tambah Wada. "Anda tidak akan mau imajinasinya hancur di tengah-tengah game."

Beberapa pembuat aplikasi seperti Voltage telah merilis versi China dan Amerika Serikat dengan membuat karakter pria yang sesuai dengan selera perempuan di dua negara itu.

Di Amerika Serikat, aplikasi "Piratesin Love" yang baru dipasarkan di tahun pertamanya itu berisi karakter pria yang wajahnya lebih realis dan karakter perempuannya lebih tegas.

(nan)

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2012