Jakarta (ANTARA) - Genesis Dogma SF menjuarai Free Fire Master League (FFML) Season 7 sekaligus mengantongi tiket untuk berkompetisi di tingkat Asia Tenggara bertajuk Free Fire SEA Invitationals, Minggu.

Genesis Dogma SF resmi menjuarai FFML Season 7 usai mengumpulkan 72 poin dalam enam ronde pertandingan pada babak Grand Finals.

"Lolos melalui online qualifier, kemudian melaju ke babak Grand Finals, dan sekarang menjadi juara di FFML Season 7 yang tak ternilai buat kami. Kemenangan ini menjadi bukti bahwa perjuangan tidak pernah sia-sia, bahwa semua orang bisa menjadi juara," ujar Manager Genesis Dogma SF McGirt Lamberth Robert Uniplaita dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Dengan kemenangan tersebut, Genesis Dogma SF mencetak sejarah dengan menjadi tim komunitas pertama dari online qualifier dan menjadi juara pada seri FFML sebagai turnamen kompetitif tertinggi Free Fire Esports di Indonesia.

"Terima kasih kepada semua yang sudah mendukung GD hingga titik ini, berkat kalian Genesis Dogma SF yang awalnya bukan siapa-siapa, bisa mengakhiri kompetisi ini sebagai juara," katanya menambahkan.

Baca juga: Free Fire Master League Season 7 memasuki babak Grand Final

Adapun sang juara bertahan SES Alfaink gagal mempertahankan gelar setelah pulang di posisi kedelapan dengan total 52 poin.

Evos Divine yang menjadi master di Fase Liga FFML Season 7 juga gagal tampil optimal dan hanya bisa menduduki posisi keempat klasemen.

Dengan hasil tersebut, kedua mantan juara FFML dua musim terakhir itu gagal lolos ke turnamen Free Fire SEA Invitationals yang akan digelar pada Mei 2023.

Genesis Dogma SF telah memulai perjalanan panjang di skema kompetitif Free Fire. Meski belum genap berusia satu tahun, para pemainnya telah bertarung bersama di berbagai kompetisi selama sekitar tiga tahun terakhir.

Sepanjang Fase Liga, Genesis Dogma SF menjadi kuda hitam yang beberapa kali memberi kejutan dengan menguasai klasemen Matchday. Meski begitu, permainan mereka masih belum konsisten hingga membuat mereka harus berjibaku untuk bisa lolos ke Grand Finals.

Dalam menghadapi para raksasa di Grand Final FFML Season 7, Genesis Dogma bermain lebih pragmatis dengan strategi bertahan dan mengedepankan point placement.

Strategi itu membuahkan hasil dengan satu Booyah yang diraih pada ronde kedua. Meski hingga akhir hanya mengantongi satu Booyah, mereka mampu konsisten dengan mengutamakan poin dari placement.

Mereka bahkan mencatatkan point placement tertinggi di laga Grand Finals dengan 40 poin. Dengan tambahan 31 poin eliminasi, Genesis Dogma SF akhirnya merengkuh gelar juara.

Genesis Dogma SF akan menjadi wakil Indonesia bersama First Raiders Eclipse, Morph team, dan G Arsy Aphrodite yang berada di posisi kedua, ketiga, dan keempat FFML Season 7.

Baca juga: Free Fire gandeng Habib Ja'far berikan pesan ibadah dalam game
Baca juga: Free Fire Esports 2023 hadir dengan skema baru

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Roy Rosa Bachtiar
Copyright © ANTARA 2023