Jakarta (ANTARA) -
PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) bersama dengan Rekosistem dan pemerintah Kecamatan Benowo, Kota Surabaya mengadakan "Ngabuburit Ramah Lingkungan Bersama Ajinomoto".
 
"Menjalani usia yang lebih dari setengah abad PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) terus menguatkan komitmen untuk mendampingi masyarakat Indonesia dalam memberikan yang terbaik dengan terus berpegang teguh pada nilai Ajinomoto Shared Value (ASV) yang berfokus pada pilar health and wellbeing, food resources, dan global sustainability," kata Yudho Koesbandryo, Direktur PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) dalam keterangan pers pada Sabtu.
 
Sebagai salah satu bentuk kepedulian akan masalah sampah plastik yang jumlahnya setiap tahun kian bertambah, Ajinomoto Indonesia menghadirkan Ajinomoto paper packaging yang membantu mengurangi penggunaan bahan plastik untuk kemasannya hingga 30 persen.

Baca juga: Ajinomoto luncurkan saus khusus untuk salad buah

Inisiatif tersebut juga diperkenalkan Hesty Sikadewi, Sauce & Seasoning Manager - PT Ajinomoto Indonesia kepada 400 masyarakat Benowo yang hadir di acara hari ini.

"Menyoroti masalah sampah plastik, salah satu produk kami: MSG Ajinomoto yang lekat dengan keseharian keluarga Indonesia, ikut berkontribusi mengatasi sampah plastik dengan mengurangi hingga 30 persen penggunaan material plastik pada kemasan. Selain itu untuk produk Masako kami juga mengurangi material plastik pada header dan kemasan luar,” ujar Hesty.

Hari ini Rekosistem dan Ajinomoto juga membagikan informasi bagaimana sampah bukan hanya sebagai limbah atau barang buangan, tapi juga dapat diubah menjadi barang yang mendatangkan “cuan”.

Selain itu, Rekosistem juga memberikan informasi bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga melalui pengelolaan kompos yang mudah diaplikasikan dalam keseharian.

Baca juga: Sampah plastik berkurang signifikan di HBKB Sudirman-Thamrin

Menurut Joshua Valentino – COO & Co-Founder Rekosistem, persoalan sampah kemasan masih menjadi masalah pelik di Indonesia dan bahkan semakin bertambah, Rekosistem hadir untuk menerapkan ekosistem berkelanjutan melalui jasa pengelolaan sampah dengan berfokus pada pengumpulan, pemilahan, dan daur ulang sampah.

"Salah satu cara yang dilakukan oleh Rekosistem adalah dengan menyediakan akses daur ulang sampah dengan membangun waste station sehingga masyarakat dapat mendaur ulang sampah anorganik rumah tangganya dengan mudah. Masyarakat bisa melakukan penyetoran melalui aplikasi, dengan terlebih dahulu memilah, membersihkan, dan mengemas sampah daur ulangnya. Dengan melakukan penyetoran ini, masyarakat dapat dengan mudah ubah sampah jadi cuan," kata Joshua.

"Selain sampah anorganik, saya yakin teman-teman dalam skala rumah tangga menghasilkan sampah organik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini, kami juga ingin sharing praktik mengkompos sampah (organik) rumah tangga. Pastinya hal ini akan sangat bermanfaat bagi teman-teman semua,” ujar dia. 

Baca juga: Menteri LHK imbau pemudik tak buang sampah sembarangan

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023