Penyusunan kurikulum ini didasari masih banyaknya anak-anak Taman Pendidikan Quran (TPQ) yang sudah khatam, namun belum mampu memahami kandungan Al Quran,"

Padangpanjang, Sumbar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, akan menyusun kurikulum khusus untuk Taman Pendidikan Quran agar santri mampu membaca, menulis dan memahami Al Quran dengan baik.

"Penyusunan kurikulum ini didasari masih banyaknya anak-anak Taman Pendidikan Quran (TPQ) yang sudah khatam, namun belum mampu memahami kandungan Al Quran," kata Wakil Wali Kota Padangpanjang Edwin pada pembukaan musyawarah daerah Badan Pengelola (BP) Taman Pendidikan Quran daerah itu di aula Balai Kota setempat, Selasa.

Selama ini, kata dia, anak-anak TPQ terkesan khatam Quran dipaksakan untuk memenuhi salah satu persyaratan memasuki sekolah yang lebih tinggi.

Menurut dia, jika kurikulum itu sudah terapkan, maka para santri akan bisa khatam sesuai dengan kompetensinya masing-masing.

"Sehingga saat khatam, mereka tidak terpaksa `dikhatamkan` melainkan memang sudah sesuai kemampuannya,"ujar dia.

Jika tidak diterapkan kurikulum khusus itu, kata dia, kondisi santri di Kota Padangpanjang akan selalu khatam untuk formalitas saja.

"Akibatnya setelah anak-anak beranjak dewasa, tidak mampu membaca dan memahami kandungan Al Quran untuk dijadikan pedoman hidup," katanya.

Edwin menyebutkan, kurikulum khusus itu sudah diusulkan kepada BP TPQ/TPSQ/MDA. Diharapkan dapat melaksanakan program itu pada 2013.

Menurut Edwin, pembuatan kurikulum khusus tersebut sekaligus sebagai pemerataan pendidikan di TPQ/TPSQ/MDA. Dengan demikian, kualitas pendidikan Quran di semua TPQ di Kota Padangpanjang sama.

Pemkot Padangpanjang akan terus memberikan perhatian serius pada pembinaan keagamaan. Terbukti bantuan untuk guru TPQ di Kota itu adalah yang tertinggi di Sumatera Barat.

"Tidak itu saja, guru-guru TPQ-pun di Kota Padangpanjang juga diberlakukan sertifikasi guna meningkatkan kualitas guru dan pendidikan bagi santrinya," katanya.

(KR-HMR/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012